TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Imam Iqbal, S.Fil.I., M.S.I ID - digilib61876 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61876/ A1 - Novia Ramadhani, NIM.: 16510012 Y1 - 2023/08/21/ N2 - Salah satu problem mendasar dalam epistemologi adalah mengenai bagaimana hubungan yang berlangsung antara subjek dan objek pengetahuan sehingga proses mengetahui menjadi mungkin. Adanya dikotomi yang ketat terhadap subjek dan objek pengetahuan ala rasonalisme-dualistik Cartesian yang melandasi pandangan dunia ilmu pengetahuan modern justru mengesampingkan pemahaman terhadap problem ini. Akibatnya konsep pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri (self-knowledge) menjadi kabur. Persoalannya adalah apakah distingsi subjek-objek juga berlaku dalam ranah pengetahuan diri? Di antara aliran dalam sejarah filsafat Islam yang menaruh perhatian utama kajian epistemologinya pada persoalan pengetahuan diri dan relasi subjek-objek pengetahuan adalah filsafat Iluminasi yang dibangun oleh Suhrawardi al-Maqtul. Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana konsep pengetahuan diri dalam epistemologi Iluminasi Suhrawardi al-Maqtul menyelesaikan problem dikotomi subjek-objek pengetahuan. Dalam menguraikan persoalan tersebut penelitan ini merujuk pada karya didaktis Suhrawardi, terutama tiga di antaranya yaitu ?ikmah al-Isyr?q, at-Talw???t, dan al-Masy?ri? wa al-Mu??r??at. Serta beberapa risalah ringkas lainnya yang menyinggung persoalan teori pengetahuan Iluminasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan filosofis dengan metode interpretasi dan holistika. Peneliti akan mengkaji bagaimana uraian Suhrawardi tentang posisi mendasar pengetahuan diri dalam epistemologi Iluminasi, serta mengkaji bagaimana keterkaitannya dengan pandangan ontologis dan sistem filsafat Iluminasi secara menyeluruh. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, penelitian ini akhirnya memperoleh dua kesimpulan. Pertama, epistemologi Iluminasi dibangun berdasarkan prinsip bahwa diri manusia merupakan substansi immateri yang aktif (performatif) menyadari esensi (diri) nya yang disebut sebagai ?keakuan? (ana?iyyatuka). Kedua, kesadaran atau pengetahuan diri merupakan pengetahuan langsung tanpa representasi (al-?ilm al-?u??r?) yang bersifat niscaya bagi realitas diri itu sendiri, sehingga swaobjektivitas merupakan konsekuensi langsung dari pengetahuan ini, di mana dalam realitas ontologis pengetahuan subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, serta kesadaran subjek terhadap objek merupakan satu hal yang sama. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Epistemologi KW - Iluminasi KW - Kehadiran KW - Kesadaran KW - Pengetahuan KW - Diri KW - Swaobjektivitas. M1 - skripsi TI - KONSEP PENGETAHUAN DIRI DALAM EPISTEMOLOGI ILUMINASI SUHRAWARDI AL-MAQTUL AV - restricted EP - 97 ER -