eprintid: 61906 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/06/19/06 datestamp: 2023-10-27 01:57:28 lastmod: 2023-10-27 01:57:28 status_changed: 2023-10-27 01:57:28 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Anas Miftah, NIM.: 17105030075 title: MODERASI BERAGAMA DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN KEMENTERIAN AGAMA RI ispublished: pub subjects: Moderasi subjects: iath divisions: jur_ial full_text_status: restricted keywords: Moderasi Beragama, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Tematik Kementerian Agama note: Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad Chirzin M. Ag. abstract: Penelitian ini menganalisa penafsiran Hamka dan Tim Kementerian Agama RI pada ayat yang membahas tentang moderasi beragama, serta mengetahui relvansi pada kehidupan saat ini khusunya di indonesia. Dengan tujuan agar umat manusia dapat hidup rukun dan damai. Dengan rumusan masalah bagaimana konsep moderasi beragama dalam Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Tim Kementerian Agama RI, apa persamaan dan perbedaan konsep tentang moderasi beragama antara Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Tim Kementrian Agama RI dan Bagaimana rele vansi penafsiran Hamka dan Tim Kementrian Agama tentang Moderasi Beragama dalam konteks kekinian. Penelitian yang penulis gunakan adalah metode studi kualitatif dengan fokus pada penelitian pustaka ( library research ) yang melibatkan analisis teks dan liter atur yang relevan. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab Tafsir Al Azhar dan tafsir Tematik Kementerian Agama. Dalam analisis data, penulis menggunakan teknik deskriptif analisis. Melalui pendekatan studi pustaka dan analisis d eskriptif, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komperhensif mengenai moderasi beragama dalam Tafsir Al Azhar dan Tafsir Kementerian Agama. Dapat disimpulkan dalam hal ini seseorang yang moderat adalah orang yang menajuhi perilaku dan ungkapan yang ekstrem. Oleh karena itu dapat kita ketahui bahwasanya moderasi iadalah sebuah kondisi yang terpuji yang menjaga seseorang kecenderungan dari sikap ekstrem, sikap yang berlebih-lebihan dan sikap yang mengurang-ngurangi sesuatu yang dibatasi oleh Allah swt. Adapun makna dari kata ummatan washatan yang terdapat dalam surah Albaqarah ayat 143 adalah umat pertengahan, umat yang adil dan yang terpilih. Umat Islam adalah umat yang paling sempurna agamanya, yang paling baik akhlaknya dan yang paling utama amalannya. Oleh karenanya, moderasi beragama kemudian dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku yang selalu mengambil posisi tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Moderasi beragama harus dipahami sebagai sikao yang seimbang antara pengamalan agama sendiri dan penghormatan terhadap praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan. Dengan keseimbangan dan jalan tengah dalam praktik agama ini akan menghindarkan kita semua dari sikap ekstrem berebihan dan fanatik dalam beragama. Oleh karenanya, setiap orang yang memeluk suatu agama, suku, etnis, budaya maupun yang lainnya harus saling memahami antara satu sama lain, serta saling belajar untuk melatih kemampuan mengatasi dan mengelola perbedaan dan pemahaman kegamaan. date: 2023-06-05 date_type: published pages: 100 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Anas Miftah, NIM.: 17105030075 (2023) MODERASI BERAGAMA DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN KEMENTERIAN AGAMA RI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61906/1/17105030075_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61906/2/17105030075_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf