TY - THES N1 - Pembimbing: Ali Usman M.S.I ID - digilib61929 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61929/ A1 - Zahro? Nihayatul Ulya, NIM.: 19105010051 Y1 - 2023/08/16/ N2 - Dewasa ini persoalan terkait kebahagiaan sering dijumpai dalam berbagai macam kajian penelitian atau literatur ilmiah. Kebanyakan orang menganggap dirinya bahagia ketika ia mempunyai harta melimpah, kekuasaan yang tinggi, dan lain-lain. Kebahagiaan bukanlah sekadar kenikmatan atau perasaan senang. Namun ia memliliki arti yang luas. Menyikapi semua itu, para filsuf di zaman Yunani Klasik hingga zaman Islam seperti Ibnu Taimiyah mencoba menciptakan gagasan yang memungkinkan manusia bisa hidup dengan benar. Penulis akan merelevansikan konsep kebahagiaan Ibnu Taimiyah yang terdapat pada buku Tazkiyatun Nafs karyanya, dan merelevansikan dengan etika eudaimonia atau etika kebahagiaan. Masalah pertama dalam penelitian ini adalah, bagaimana konsep buku Tazkiyatun Nafs karya Ibnu Taimiyah menghadirkan gagasan kebahagiaan. Kedua, bagaimana hubungan antara etika eudemonisme dengan gagasan kebahagiaan yang terdapat dalam buku Tazkiyatun Nafs karya Ibnu Taimiyah? Tujuan penelitian kali ini yakni untuk menemukan arti kebahagiaan yang sesungguhnya dalam buku Tazkiyatun Nafs karya Ibnu Taimiyah dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara makna kebahagiaan dengan etika eudemonisme yang disajikan dalam buku tersebut. Kemudian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berbentuk penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan filosofis. Buku Tazkiyaun Nafs karya Ibnu Taimiyah menjadi sumber primer dalam penelitian ini. Dan data sekundernya yakni berbagai macam referensi yang hampir sama dengan sumber primer dan relevan terkait tema skripsi ini. Hasil penelitian dan analisis tentang kebahagiaan, sebagai berikut; 1) Konsep kebahagiaan Ibnu Taimiyah merupakan representasi dari tazkiyatun nafs yang mampu memberikan pemahaman tentang upaya individu dalam mencapai kebahagiaan dan kedamaian jiwa melalui pengembangan spiritualitas yang sejalan dengan ajaran Islam. 2) Adapun relevansi antara konsep kebahagiaan Ibnu Taimiyah dan etika eudemonisme adalah keduanya sama-sama bertujuan menuju kebahagiaan yang sejati dengan mengenal hakikat dirinya sebagai manusia sehingga mampu mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Perbedaannya adalah jika kebahagiaan Ibnu Taimiyah berorientasi pada akhirat, sedangkan etika eudemonisme memandang manusia sebagai pusat kebutuhan untuk mencapai kebahagiaan dan menjadi manusia seutuhnya, disebut dengan ?aktivitas luhur jiwa?. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Konsep Kebagiaan KW - Tazkiyatun Nafs KW - Ibnu Taimiyah KW - Etika Eudemonisme. M1 - skripsi TI - KONSEP KEBAHAGIAAN DALAM BUKU TAZKIYATUN NAFS KARYA IBNU TAIMIYAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ETIKA EUDEMONISME AV - restricted EP - 114 ER -