TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Alim Roswantoro, S.Ag, M.Ag ID - digilib61935 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61935/ A1 - Bondan Gunawan, NIM.: 19105010077 Y1 - 2023/07/20/ N2 - Adanya skripsi ini dimulai dari keingintahuan penulis terkait pelarangan Ahmadiyah di Indonesia. Dilarangnya Ahmadiyah ini dikarenakan mempunyai paham yang berbeda dengan umat Islam pada umumnya, yaitu mengakui adanya Nabi setelah Nabi Muhammad. Pemahaman Ahmadiyah yang demikian itu diklaim sesat dan menyesatkan karena telah bertentangan dengan ajaran Islam. Dari pemahaman yang demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang terbit pada tahun 1980 dan 2005 dengan menyatakan Ahmadiyah sesat dan menyesatkan dan telah keluar dari Islam. Setelah fatwa MUI keluar, tidak jarang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, bahkan beberapa kelompok Islam ideologis di beberapa daerah melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok Ahmadiyah. Setelah itu, MUI dan kelompok Islam ideologis menekan pemerintah untuk memberikan kejelasan terkait keberadaan Ahmadiyah yang diklaim menyesatkan. Akhirnya, pada tahun 2008 pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang peringatan terhadap warga Ahmadiyah untuk menghentikan penyebaran pemahamannya. Dari hal itu, penulis menemukan adanya relasi kekuasaan yang terjadi sehingga menimbulkan pelarangan Ahmadiyah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif-kritis, yaitu mendeskripsikan pelarangan Ahmadiyah di Indonesia dengan menggunakan data kepustakaan, baik berupa jurnal, artikel dan beberapa karya ilmiah lainnya. Setelah data-data terkumpul, penulis akan mengkajinya dengan cara mengkritisi terkait pelarangan Ahmadiyah dengan memakai analisis relasi kekuasaan Michel Foucault. Dari penelitian itu diperoleh suatu kesimpulan bahwa pelarangan Ahmadiyah di Indonesia jika dianalisis melalui teori relasi kekuasaan Michel Foucault menunjukkan; Pertama, benar tidaknya doktrin Ahmadiyah itu tergantung dari dominasi kekuasaan karena sebagaimana yang dikatakan Foucault, kekuasaan itu mempengaruhi pengetahuan dan begitupun sebaliknya. Pengetahuan itu tidaklah netral karena ia selalu berpihak pada kekuasaan. Kedua, pelarangan Ahmadiyah di Indonesia bukan hanya persoalan doktrin yang dianggap sesat menyesatkan, tetapi juga ada persoalan relasi kekuasaan yang terjadi di ruang publik berupa wacana pengetahuan keislaman antara kelompok anti Ahmadiyah dan Ahmadiyah. Sehingga dengan relasi kekuasaan wacana pengetahuan itu menyebabkan Ahmadiyah tersubordinasi dan keberadaannya dilarang di Indonesia. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Relasi Kekuasaan Kelompok Islam Ideologis KW - MUI KW - SKB Pemerintah KW - Ahmadiyah di Indonesia M1 - skripsi TI - PELARANGAN AHMADIYAH DI INDONESIA DALAM ANALISIS RELASI KEKUASAAN MICHEL FOUCAULT AV - restricted EP - 91 ER -