@phdthesis{digilib61955, month = {July}, title = {KISAH NABI YUSUF DALAM TAFSIR AL-IBRIZ (ANALISIS PRAGMATIK PADA PENAFSIRAN ISRAILIYYAT K.H. BISRI MUSTHOFA)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19105030020 Eka Novitha Utami}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum}, keywords = {Kisah Nabi Yusuf, Israiliyyat, Tafsir al-Ibriz, Tindak Tutur}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61955/}, abstract = {Karya tafsir Indonesia lahir dari ruang sosial-budaya yang beragam. Salah satunya yakni Kitab Tafsir Al-Ibr{\=i}z li Ma?rifat Tafsir Al-Qur?an al-?Az{\=i}z karya K.H. Bisri Musthofa yang ditulis dengan aksara pegon b ahasa Jawa serta penafsirannya menggunakan tradisi kepesantrenan. Dari sisi penyampaiannya, banyak diwarnai riwayat isr{\=a}iliyyat terutama ayat-ayat kisah yang global. Kisah Nabi Yusuf merupakan salah satu kisah yang istimewa. Berada dalam satu surat serta hampir seluruh ayatnya menggunakan bentuk komunikasi. Pesan yang dimaksud dalam berkomunikasi oleh penutur, tidak selalu linier dengan bentuk formalnya (ujaran) akan tetapi menjadi berbeda berdasarkan konteks tuturan itu terjadi. Sama halnya dengan komunikasi yang terdapat di dalam naskah. Komunikasi terjadi antara penutur dan mitra tutur yang pada naskah itu terdiri dari peneliti dan pembaca. Penggunaan isr{\=a}iliyyat dalam penafsiran juga memiliki implikatur (pesan tersirat). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan isr{\=a}iliyyat pada kisah Nabi Yusuf dalam tafsir Al-Ibr{\=i}z. Untuk menganalisis implikatur penafsiran isr{\=a}iliyyat kisah Nabi Yusuf, menggunakan pendekatan pragmatik dengan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan muridnya Searle. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan metode baca-catat yakni pembacaan secara cermat dan menulis secara teliti. Data-data dianalisis dengan beberapa tahapan; tahap pertama dengan memaparkan mengenai isr{\=a}iliyyat dan deskripsi kitab tafsir al-Ibr{\=i}z, tahap kedua dengan melakukan transliterasi bahasa pegon ke bahasa latin serta terjemah dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, tahap terakhir menganalisis dengan pendekatan bahasa terkait implikatur penafsiran isr{\=a}iliyyat kisah Nabi Yusuf dalam tafsir al-Ibr{\=i}z. Hasil dari penelitian ini ditemukan 11 sub judul qi{\d s}{\d s}ah yang di dalamnya mengandung riwayat isr{\=a}iliyyat dan dikategorikan menjadi tiga; kisah yang diterima (maqbul), didiamkan (maskut ?anhu), dan ditolak (mardud). Pada 11 qi{\d s}{\d s}ah tersebut ditemukan terdapat tiga jenis tindak tutur; lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang masing-masing memiliki makna dan maksud tersendiri. Implikatur dari penafsiran isr{\=a}iliyyat kisah Nabi Yusuf dalam tafsir al-Ibr{\=i}z mengandung maksud sebagai pendidikan dan pengetahuan bagi pembaca. Selain itu, Kiai Bisri mengutip isr{\=a}iliyyat dalam penafsirannya mengandung pesan bagi pembaca agar dapat mengambil hikmah, pembelajaran juga teladan pada kisah ini yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.} }