@phdthesis{digilib6203, month = {July}, title = {ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PENDEKATAN ECONOMIC VALUE ADDED}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {RENY AULIA LESTARI - NIM. 06390101}, year = {2011}, note = {Pembimbing: 1. Dr. M. Fakhri Husein, SE., M.Si. 2. Sunaryati, SE., M.Si.}, keywords = {Kinerja Keuangan, Kinerja BSM, dan Analisis Economic Value Added}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6203/}, abstract = {ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan didirikan mempunyai tujuan profit oriented atau berorientasi kepada laba atau maksimalisasi kekayaan (wealth) yaitu maksimalisasi nilai perusahaan bagi pemegang saham. Hingga saat ini, metode analisis keuangan yang paling sering digunakan adalah analisis rasio keuangan sepeti Return on Assets (ROA) dan Retun on Equity (ROE). Walaupun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi, analisis rasio keuangan memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan suatu konsep baru yaitu EVA (Economic Value Added) yang mencoba mengukur nilai tambah (value creation) yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. Penelitian ini akan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan analisis Economic Value Added pada tahun 2006 amp;\#8212;2009. Hal itu ditujukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2006 amp;\#8212;2009. Berdasarkan analisis Economic Value Added, dapat disimpulkan bahwa sepanjang tahun penelitian Bank Syariah Mandiri mengalami peningkatan nilai EVA hanya terjadi pada tahun 2009. Hal tersebut tercermin dengan adanya peningkatan nilai NOPAT (laba bersih setelah operasi) sebesar 15\% yang diimbangi dengan peningkatan rupiah biaya modal sebesar 3,5\%. Meskipun angka tersebut dinilai terlalu tinggi, akan tetapi 15\% kenaikan NOPAT diimbangi oleh 3,5\% kenaikan biaya modal menunjukkan bahwa pada tahun 2009 tersebut Bank Syariah Mandiri mengalami masa pembenahan yang cukup baik jika dibandingkan tahun-tahun pasca krisis global sebelumnya. Namun, kondisi peningkatan nilai NOPAT tersebut kurang mempengaruhi nilai EVA perusahaa, hal tersebut terlihat dari adanya tingkat EVA yang masih tetap berada pada tingkat negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu membayarkan kewajiban para penyandang dana atau kreditur sebagaimana nilai yang diharapkan atau ekspekstasi return saham yang diharapkan. div} }