TY - THES N1 - Pembimbing: Prof. Dr. Phil. Sahiron, MA ID - digilib62039 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62039/ A1 - Rahmat, NIM.: 20205032032 Y1 - 2023/08/08/ N2 - Hadis perintah memerangi manusia hingga mereka bersyahadat menjadi dasar bagi beberapa golongan untuk mendeklarasikan kekerasan hingga perang. Problem pemaknaan dalam hadis ini berlangsung secara berkelanjutan dengan dampak yang beragam. Dari fenomena pemahaman hadis yang tidak proporsional antara teks dan konteks, maka dibutuhkan sebuah upaya yang dapat menjembatani problem pemahaman hadis yang tidak seimbang tersebut. Diskursus ini menggunakan pendekatan Ma?na Cum Maghza yang menganalisis dengan menyertakan konteksnya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini ialah: Bagaimana makna historis (al-ma?na al-tarikhi) dari hadis perintah memerangi manusia hingga bersyahadat, bagaimana signifikansi fenomenal historis (al-maghza al-tarikhi) dari hadis perintah memerangi manusia hingga bersyahadat dan bagaimana signifikansi dinamis (al-maghza al-mutaharrik) dari hadis perintah memerangi manusia hingga bersyahadat. Penelitian ini ialah penelitian kualitatif, yang sifatnya library research. Adapun sumber data primer pada penelitian ini ialah berupa hadis perang atau qital yang tercantum pada kitab Shahih Bukhari. Sedangkan sumber data sekunder pada penelitian ini ialah penelitian-penelitian sebelumnya yang dapat menjadi penguat pada penelitian ini. Di antaranya, berupa buku-buku, tesis, disertasi, jurnal-jurnal dan seterusnya yang sesuai pada kajian penelitian ini. Sementara dalam pendekatan Ma?na Cum Maghza, mempunyai tiga langkah. Pertama, penafsir berupaya dalam menganalisis sebuah teks yang dimaksud. Kedua, menelisik sebab turunnya sebuah teks, Terakhir, menganilisis makna utama dari teks tersebut, memperhatikan konteks era sekarang dan konteks turunnya sebuah teks. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini ialah: Pertama, Nabi mengajarkan perihal etika berperang, hal ini lahir dari seseorang yang berjiwa kesatria, berkemanusian dan berkeadilan. Kedua, Nabi mengajarkan tentang sumber kekuatan besar dari sebuah motivasi, di mana dalam pergumulan perang Khaibar saat itu salah satu sumber kekuatan umat Islam ialah terletak pada semangat mentalnya yang tinggi meskipun jumlah umat Islam sangat sedikit. Ketiga, uqatil atau perang mengalami perkembangan makna, yang selanjutnya dapat dimaknai dengan perang hibrida, singkatnya, makna uqatil pada saat ini ialah melingkupi perang ekonomi, teknologi, sains dan seterusnya. Keempat, makna dua kalimat syahadat atau syahadatain (Asyhadu an an la ilaha illa Allah) dapat dimaknai dengan perspektif sufi, yakni kalimat asyhadu alla ilaha illa Allah wa asyhadu anna muhammad Rasulullah, yakni dapat terus-menerus diperbaharukan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Klaim KW - Intoleran KW - Hadis Hukum KW - Ma?na Cum Maghza M1 - masters TI - KLAIM SIKAP INTOLERAN MENURUT HADIS ?SAYA DIPERINTAHKAN UNTUK MEMERANGI MANUSIA HINGGA MEREKA BERSYAHADAT? (STUDI ANALISIS MA?NA CUM MAGHZA) AV - restricted EP - 194 ER -