%A NIM.: 05410174 Khaerul Anwar %O Pembimbing: Dr. Mahmud, M.Ag %T PROBLEMATIKA PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI DI PONDOK PESANTREN HUSNUL KHOTIMAH MANIS KIDUL-JALAKSANA-KUNINGAN JAWA BARAT %X Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pondok pesantren merupakan institusi pendidikan Islam yang mempunyai peran yang besar terhadap pembentukan karakter bangsa ini dengan system pendidikan yang digunakannya. Pondok pesantren Husnul Khotimah merupakan pondok pesantren yang berbasiskan dakwah dan tarbiyah yang mempunyai tujuan yang sama dengan pondok ataupun institusi pendidikan Islam lainnya yaitu membentuk kepribadian muslim santri, akan tetapi dalam perjalanannya masih saja terdapat kendala yang mengakibatkan proses pembentukan kepribadian muslim santri menjadi terhambat yang akhirnya berdampak pada perilaku santri yang menyimpang. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pembentukan kepribadian muslim santri di pesantren Husnul Khotimah, apa kendala yang dihadapi dan upaya apa yang di lakukan dalam mengatasi kendala tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan yang positif dalam menyempurnakan proses pembentukan kepribadian muslim santri di pondok pesantren Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar pondok pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan memberi arti, makna terhadap data yang telah dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dalam skripsi ini digunakan teknik triangulasi yakni dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pembentukan kepribadian muslim santri di pondok pesantren Husnul Khotimah dilakukan melalui dua cara yaitu, peorangan dan ummah. Pembentukan secara perorangan dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan halaqah tarbawiyah, dan juga menerapkan tehnik tehnik yang meliputi ketauladanan, nasehat, pembiasaan dan juga pemberian hukuman. (2) problematika yang dihadapi meliputi: (a) kegiatan pembelajaran, yaitu guru kurang menguasai macam-macam metode, materi yang berbahasa arab sulit di pahami sebagian santri, metode kurang variatif dan efektif, santri merasa bosan dan mengantuk. (b) kegiatan halaqah tarbawiyah, yaitu masih ada murabbi yang belum bisa menjalin komunikasi yang baik dengan santri, lemahnya antusias santri terhadap kegiatan ini, aktifitas halaqah sedikit monoton, dan evaluasi belum berjalan dengan baik. (b) tehnik pembentukan, yaitu minimnya keteladanan dari santri senior, lemahnya amar ma’ruf nahyi munkar dikalangan santri, belum maksimalnya pengawasan terhadap santri, hukuman yang diberikan belum memberikan efek pembelajaran secara maksimal. (3) upaya yang dilakukan meliputi: membuka sekolah tinggi, mengadakan program remedial teaching bahasa arab, memilih murabbi yang relatif muda bagi santri senior, pemberlakuan hukuman bagi santri yang tidak mengikuti kegiatan halaqah, memaksimalkan peran OSHK, membuka program konseling di Bagian Pengasuhan %K Kepribadian Muslim, Santri, Pondok Pesantren %D 2011 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib62249