@phdthesis{digilib62389, month = {August}, title = {PENDIDIKAN AGAMA PADA USIA REMAJA (Studi Pemikiran Prof. Dr. Zakiah Daradjat)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {Nim: 99474257 FATMAWATI}, year = {2004}, note = {Drs. Maragustam Siregar, MA, Dra. Wiji Hidayati, M.Ag}, keywords = {PENDIDIKAN AGAMA, USIA REMAJA, (Studi Pemikiran Prof. Dr. Zakiah Daradjat)}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62389/}, abstract = {Persoalan remaja selamanya hangat dan menarik, baik di negara yang telah maju, maupun di negara terbelakang, terutama di negara yang sedang berkembang. Karena remaja adalah masa peralihan, di mana seseorang telah meninggalkan usia anak-anak yang penuh kelemahan dan ketergantungan, tanpa memikul suatu tanggung jawab menuju kepada usia dewasa yang sibuk dengan persaingan dan perjuangan untuk kepentingan hidup dan tanggungjawab penuh. Maka usia remaja adalah usia persiapan untuk menjadi usia yang matang dan sehat. Kegoncangan emosi dan kebimbangan dalam mencari pegangan hidup dan kesibukan mencari bekal pengetahuan dan kepandaian untuk menjadi senjata dalam usia dewasa. Dari uraian dalam pembahasan ini, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Pendidikan agama pada usia remaja menurut Zakiah Daradjat adalah merupakan usaha untuk memperkuat niali-nilai agama pada remaja hams dilakukan sejak dini. Sehingga dalam segala sikap dan tingkah laku remaja selalu terkontrol dan terkendali oleh norma-norma agama. Metode atau cara memberi pendidikan agama pada usia remaja menurut Zakiah Darajat adalah terlebih dahulu memahami kondisi kejiwaan remaja tersebut, yaitu dengan mengajak berdiskusi dan demonstrasi atau mengajak bekerja dalam suatu kegiatan agama, sehingga dapat mencurahkan aspirasinya untuk orang lain dengan baik dan rnasalah-masalah kejiwaan pada dirinya dapat teratasi. Ketika materi-materi yang ditawarkan oleh Zakiah Daradjat seperti pendidikan iman dan tauhid, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlak benarbenar diterapkan dalam seluruh institusi sampai kepada Iingkungan yang terkecil yaitu keluarga maka akan terwujud cita-cita dan tujuan masyarakat yang damai, aman, tentram dan berakhlakul karimah.} }