@mastersthesis{digilib62439, month = {February}, title = {KONSEP MAQASSIID Al-?AQL DALAM FILASAFAT ISLAM}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 07.212.502 Juhdi Amrullah}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Dr. Syaifan Nur, M.A.}, keywords = {Manusia, Kepribadian Manusia, Konsep Akal}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62439/}, abstract = {Untuk dapat mengambil gambaran umum kaya tulis ilmiah ini. Terlebih dahulu memahami realitas perjalanan sejarah manusia. Di mana manusia selalu menjadi masalah terhadap manusia itu sendiri. Dengan akal pikirannya manusia mampu menghadirkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan digunakan untuk menjawab masalah yang berhubungan dengan kemanusiannya sendiri serta mengatasi keadaan alam sekitarnya. Walaupun manusia dibekali dengan akal dan hati. Dari uraian di atas dapat di ambil permasalahan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan tujuan akal atau maqa{\ensuremath{>}}sid al-?aql? dan bagaimana cara kerjanya dalam meraih hakikat kebahagiaan?. Penyimpangan potensi akal serta hati selalu terjadi. Hal ini di buktikan dengan pembunuhan maupun pemusnahan massal dengan peperangan yang terus terjadi. Di Barat negeri para filosof besar tidak lepas dari penyimpangan kemanusiaan begitu juga dalam islam terjadi beberapa fenomena pengkafiran dan pembunuhan terhadap kelompok-kelompok tertentu. Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka salah satu pendekatan yang tetap dengan menggunakan pendekatan pendekatan organik. Pendektan yang dimaksud, yaitu orang dapat menyelidiki manusia dalam hakikatnya yang murni dan esensial dengan metode reflektif yang mempunyai kompetensi lebih untuk sampai kepada tujuan penelitian. Maqa{\ensuremath{>}}sid al-?aql yaitu sebagai potensi untuk menalar realitas abstraksi dalam pikiran untuk mengontrol tindakan dalam kerangka membentuk kualitas diri sebagai jalan mencapai kebahagiaan. Maqam kebahagian yang dicapai manusia adalah salah satu sarat mejadi pemimpin. Dalam upaya manusia mencapai kebahagiaan harus mempunyai pengetahuan yang berkaitan dengan diri yang memuat nilai tujuan hidup. Dengan meruntut asal usul kejadian penciptaan serta perjalaan umat manusia yang mengajarkan nilai-nilai humanisme. Pencapaian-pencapaian maqam-maqam dalam tasawuf tentu berlaku mujahadah dan zikir. Pengetahuan hakikat lahir dari ruh suci yang disebut ilham. Di mana pengetahuan-pengetahuan manusia tersebut digunakan dalam rangka sebagai penjaga hukum alam yang sebagai manifestasi setundukan kepada Allah. Sebagai pengatur semesta dalam filsafat dikenal sebagai Penggerak yang tidak tergerakkan. . Pengetahuan rahasia yang diturunkan kepada manusia berupa wahyu atau ilham. Pengetahuan akan ilham ini sudah tentu melahirkan kualitas tindakantindakan manusia dengan kesadaran. Dalam pengetahuan tasawuf disebut ilmu huduri. Dari konsepsi maqa{\ensuremath{>}}sid al-?aql terdapat wacana baru yang disebut ilmu lat\}ifah.} }