@phdthesis{digilib62576, month = {January}, title = {TAFSIR AYAT ? AYAT PERBUDAKAN MENURUT SAYYID QUTB DALAM KITAB FI ZILAL AL-QUR?AN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 05530043 Farid Hasan}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Dr. H. Muhammad Chirzin. M.Ag}, keywords = {Hamba Abdi, Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zilal Al-Quran}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62576/}, abstract = {Perbudakan adalah suatu sistem yang terdapat dalam segolongan orang yang dirampas kebebasan dan kemerdekaan hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia yang lain. Di dalam beberapa ayat Al-Qur?an perbudakan telah dibahas secara jelas. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur?an memiliki perhatian khusus terhadap wacana perbudakan yang telah muncul sejak peradaban manusia lahir. Secara substansi praktik perbudakan eksploitasi terhadap manusia masih terjadi hingga sekarang, hanya saja dari zaman ke zaman bentuk perbudakannya selalu berubah sesuai dengan kondisinya. Di dalam penelitian skripsi ini, penulis mengkaji penafsiran Sayyid Qutb dalam kitab Tafsir F{\=i} Zil{\=a}l al-Qur{\=a}n terhadap ayat-ayat Al-Qur?an yang di dalamnya membahas perbudakan. Hal ini bertujuan menjelaskan pandangan Sayyid Qutb dalam menafsirkan ayat-ayat perbudakan yang terdapat di dalam ayat-ayat Al-Qur?an, untuk melihat relevansi dan faktor-faktor permasalahannya terhadap praktik perbudakan di masa sebelum ayat-ayat perbudakan dalam Al Qur?an diwahyukan, sesudah diwahyukan hingga di zaman sekarang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik, bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis penafsiran Sayyid Qutb. Dengan pendekatan historis yang menekankan pentingnya memahami kondisi-kondisi aktual ketika Al-Qur?an diturunkan. Dengan kata lain memahami penafsiran Sayyid Qutb dalam kitab Tafsir F{\=i} Zil{\=a}l al-Qur{\=a}n terhadap ayat-ayat perbudakan di dalam Al-Qur?an dengan konteks kesejarahan, lalu diterapkan pada situasi masa kini kemudian membandingkan fenomena kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di setiap zamannya untuk menganalisa faktor masalah dan penyelesaiannya sebagai sebuah penyimpulan akhir dari penelitian ini. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: Pertama, dalam Tafsir F{\=i} Zil{\=a}l al-Qur{\=a}n perbudakan dipahami sebagai salah permasalahan sosial namun sangat kental berlaku di dalam masyarakat jauh sebelum Al-Qur?an diturunkan. Kedua menurut peneliti, penafsiran Sayyid Qutb mengungkap sebab utama dari perbudakan dikarenakan peperangan yang terjadi di masa lampau. Ketiga, Bahwa Islam memberikan kedudukan budak sama dengan manusia lainnya dan memperlakukan budak sebagaimana manusia lainnya. Bagaimana sesungguhnya pandangan al-Qur?an terhadap permasalahan hamba abdi, dan dari sini diketahui bahwa Islam memang mengakui hamba abdi. Hamba abdi disamping diberi tanggung jawab juga diberi hak-hak tertentu, sehingga martabatnya sebagai manusia terangkat kembali. Keempat, Islam agama yang sangat ingin menghapus perbudakan, dengan berbagai macam cara dan metode. Yaitu salah satunya dengan memperlebar jalan keluar bagi budak itu sendiri untuk bebas dari jeratan perbudakan dan menuju kemerdekaan. Al-Qur'an tidak membebaskan hamba abdi secara spontan, tapi secara berangsur-angsur. Kelima, Bahwa rekonstruksi sosial dan rekonstruksi teologi sangat diperlukan untuk mengikis perbudakan yang terjadi di masa kini.} }