TY - THES N1 - Pembimbing: Prof. Dr. Suryadi, M.Ag ID - digilib62581 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62581/ A1 - Arif Nursihah, NIM.: 07530067 Y1 - 2011/03/10/ N2 - Perbedaan pemahaman dalam pemaknaan hadis adalah sesuatu yang tidak bisa dipungkiri semenjak seribu empat ratus tahun silam hingga detik ini. Di Indonesia ditunjukkan dengan adanya perbedaan dalam memahami bid?ah/mu?da? sebagai sesuatu yang tidak berdasar dari Rasul. Silang pendapat menjadi perseteruan yang sengit hingga menimbulkan pengklaiman satu sama lain sebagai ahli bid?ah. Ini menuntut untuk dilakukannya pemahaman ulang guna menanggulangi atau setidaknya mengurangi kesalahpahaman yang terjadi dalam masalah mu?da?, terutama untuk konteks ke-Indonesiaan. Sebuah penelitian dilakukan untuk membahas kembali pemahaman mu?da? versi tokoh lokal yang mampu menjawab beberapa permasalahan. Permasalahan yang diharapkan terpecahkan dengan penelitian ini adalah mengenai bagaimana konsep sunnah serta pemahaman hadis mu?da? bila dikaitkan dengan konteks ke-Indonesia-an, serta bagaimana implikasinya terhadap tradisi dan ritual yang ada. Dari itu, penulis mengangkat KH. M. Syih?budd?n Mu?sin sebagai tokoh lokal yang cukup representatif, yang membahas masalah tersebut secara rinci dalam kitabnya yang bernama Mansy?r?t D?niyyah. Dalam menyelesaikan penelitian pustaka ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan deduktif-interpretatif. Pendekatan ini mengungkap teori-teori ataupun metode kyai Syih?b dalam memahami hadishadis mu?da?. Setelah melalui pengkajian yang cukup panjang, penelitian ini berhasil mengungkap konsep sunnah versi KH. M. Syih?budd?n Mu?sin, yang cenderung dominan mengikuti Mu?addi??n dan U??liyy?n yang memaknai sunnah sebagai sesuatu yang menjelaskan dan menafsirkan al-Qur?an baik dalam bentuk perkataan, tindakan ataupun ketetapan. Selain itu penelitian ini juga berhasil merumuskan pemahaman KH. M. Syih?buddin Mu?sin terhadap hadis-hadis tentang mu?da? dengan pembacaannya terhadap lokalitas ke-Indonesia-an. Metode itu adalah (1) merujuk kepada syur?? al-had??; (2) perbedaan riwayat bi al-ma?n? tidak selamanya dipahami sebagai variasi redaksi, akan tetapi dikaji juga sebagai varian makna; dan (3) mengkompromikan hadis-hadis al-Mu?da??t yang seakan kotradiktif. Adapun implikasi yang ditimbulkan dari hasil pemahaman kyai Syih?b terhadap hadis-hadis al-Mu?sa??t adalah tradisi ziy?rah al-qub?r dinilai sesat apabila mengandung unsur tabarrukan wa i???man (keberkahan dan pengagungan) yang tercermin dari perilaku ittikh?d al-qub?r mas?jid (menjadikan kuburan sebagai mesjid). Sedangkan implikasinya terhadap ritual keagamaan ditunjukkan dengan pergeseran hukum tawassul yang asalnya mubah menjadi haram apabila terdapat unsur was??ah (perantara) benda mati dalam pelaksanaan ibadah kepada Allah swt. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - KH. M. Syihabuddin Mu?sin KW - Kitab Mansyurat Diniyyah KW - Sunnah Nabi saw M1 - skripsi TI - PEMAHAMAN KH. M. SYIHABUDDIN MUHSIN TERHADAP HADIS-HADIS TENTANG AL-MUHDASAT DALAM MANSYURAT DINIYYAH AV - restricted EP - 130 ER -