%0 Thesis %9 Skripsi %A Ramadhina Haris, NIM.: 16640066 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2023 %F digilib:62599 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K etnobotani; masyarakat Nagari Kamang Hilia; tanaman obat %P 91 %T ETNOBOTANI TANAMAN BERKHASIAT OBAT YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT NAGARI KAMANG HILIA, KECAMATAN KAMANG MAGEK, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62599/ %X Penelitian etnobotani tanaman obat dilakukan di Nagari Kamang Hilia merupakan salah satu nagari (Desa) yang ada di Kecamatan Kamang Magek di Kabupaten Agam yang lebih tepatnya di Agam Timur. Penelitian bertujuan untuk mempelajari spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat, mengetahui organ apa saja yang digunakan masyarakat Nagari Kamang Hilia untuk pengobatan tradisional, mengetahui dan mempelajari cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat yang digunakan, serta darimana dan cara masyarakat mendapatkan ilmu tentang tanaman obat. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Kriteria dari responden adalah orang yang mengetahui tumbuhan obat dan pemanfaatanya. Selanjutnya menggunakan metode snow ball sampling yang merupakan teknik pemilihan responden berdasarkan rekomendasi dari responden sebelumnya. Wawancara kali pertama dilakukan terhadap Urang santiang yang merupakan tabib di daerah tersebut. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuisioner terbuka yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil wawancara tumbuhan obat kemudian di dokumentasi dan diidentifikasi dengan menggunakan buku Flora (1968). Hasil penelitian didapatkan 78 spesies tumbuhan obat yang tergolong dalam 42 famili. Famili yang sering digunakan masyarakat Nagari Kamang Hilia adalah dari famili Poaceae dan Euphorbiaceae. Organ yang digunakan untuk pengobatan tradisional berupa akar, batang, biji, daun, buah, bunga, getah, dan semua bagian tumbuhan. Cara pemanfaatan dan pemakaian dikelompokkan menjadi dua, yaitu ramuan obat dalam dan ramuan obat luar. Cara pemanfaatan tanaman itu sendiri dapat dilakukan dengan dikonsumsi secara langsung, direbus, dihaluskan, dikeringkan. Pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat umumnya diperoleh secara turun temurun dari leluhur mereka masing – masing yang diturunkan kepada generasi berikutnya. %Z Pembimbing: Prof. Dr. Hj. Maizer Said Nahdi, M.Si.