@phdthesis{digilib62645, month = {October}, title = {AL SHAUQ FI AL SHI'R " IMROAH LAM TA'TI BA'DU" LI FARUQ JUWAIDAH (DIRASAH TAHLILIYYAH SIMYAIYYAH LI MICHAEL RIFFATERRE)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18101010051 Gilang Inggit Maulana}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Ridwan, S.Ag. M.Hum}, keywords = {Kerinduan, Puisi ?Imroatun Lam Ta?ti Ba?du?, Semiotik Michael Riffaterre.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62645/}, abstract = {Skripsi berjudul ?Kerinduan Dalam Puisi Imroatun Lam Ta?ti Ba?du Karya Faruq Juwaidah (Analisis Semiotik Michael Riffaterre)? ini bertujuan untuk mengkaji dan menemukan segala tanda yang terdapat dalam puisi ?Imroatun Lam Ta?ti Ba?du? pada antologi puisi Lau Annana Lam Naftariq karya Faruq Juwaidah. Puisi ini secara umum menggambarkan keadaan seseorang yang ditinggal oleh orang-orang tercintanya. Penelitian ini menggunakan teori semiotik milik Michael Riffaterre yang mempunyai pandangan bahwa puisi memiliki makna yang tidak langsung dan puisi memiliki ciri utama yaitu kesatuannya. Pada penelitian ini, peneliti akan membaca, memahami, dan menjelaskan setiap kata dalam puisi dalam beberapa tahapan. Adapun masalah mendasar yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah apa kerinduan yang terdapat pada puisi ?Imroatun Lam Ta?ti Ba?du? karya Faruq Juwaidah. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka yang mana ia tergolong dalam penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini puisi ?Imroatun Lam Ta?ti Ba?du? karya Faruq Juwaidah, serta beberapa puisi karya Faruq Juwaidah lain yang masih berhubungan dengan objek material penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik catat dan membaca berulang-ulang sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan adalah teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerinduan puisi ?Imroatun Lam Ta?ti Ba?du? adalah kerinduan dari orang-orang mesir kepada kekasih serta dan tanah air yaitu Mesir di zaman dahulu. Hal ini disebabkan karena kediktatoran dari Presiden Mesir Husni Mubarok yang membuat banyak orang pada waktu itu terpenjara secara paksa. Namun dalam keadaan yang seperti itu orang-orang mesir tetap optimis dan berharap akan ada masa yang cerah setelah masa yang kelam.} }