@mastersthesis{digilib62701, month = {December}, title = {TRADISI NAHDLATUL ULAMA DI TENGAH PENGARUH DAKWAH JAMAAH TABLIGH DI DESA TEMBORO, KARAS, MAGETAN, JAWA TIMUR TAHUN 1989 ? 2021 M}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19101020017 Anifa Nurhayati}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Imam Muhsin, M. Ag.}, keywords = {Ketahanan Budaya, Eksistensi, Tradisi NU, Transformasi Budaya.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62701/}, abstract = {Desa Temboro yang terletak di Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dapat disebut sebagai desa santri karena banyaknya pesantren di dalamnya, salah satunya Pondok Pesantren Al-Fatah. Pesantren Al-Fatah merupakan pesantren yang sejak tahun 1989 secara resmi menyatakan dirinya sebagai pondok binaan Jamaah Tabligh (JT). Doktrin Jamaah Tabligh yang berkembang pesat di pesantren tak ayal memberikan pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat setempat. Meski demikian, tradisi-tradisi keagamaan NU yang berkembang sebelumnya tidak semata-mata hilang begitu saja. Tradisi-tradisi NU tetap bertahan dan berdampingan secara harmonis dengan kebudayaan yang dibawa JT. Literatur yang memaparkan eksistensi tradisi-tradisi NU dalam struktur masyarakat Temboro dinilai masih minim, sehingga masalah ini penting untuk diteliti. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah intelektual sekaligus mengisi kerumpangan dari kajian-kajian sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas, terdapat tiga fokus utama yaitu yang pertama, kondisi masyarakat Temboro sebelum datangnya Jamaah Tabligh. Kedua, gerakan dakwah Jamaah Tabligh di Temboro dan yang terakhir yakni eksistensi tradisi-tradisi Nahdlatul Ulama Desa Temboro di tengah pengaruh dakwah Jamaah Tabligh. Dalam kajian ini peneliti menggunakan pendekatan antropologi budaya dengan teori ketahanan budaya dari Ade Makmur Kartawinata. Peneliti menerapkan konsep budaya, tradisi, eksistensi, dan transformasi budaya. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, serta historiografi. Berdasarkan kajian ini, peneliti mengungkap berbagai fakta terkait tradisi-tradisi NU di Desa Temboro. Meski berada di tengah pengaruh dakwah JT dengan budaya yang dibawanya, tradisi-tradisi NU masih dipertahankan eksistensinya oleh masyarakat. Tradisi-tradisi NU tumbuh dengan harmonis bersama budaya-budaya yang dibawa JT. Peneliti mengklasifikasikan tradisi-tradisi NU tersebut menjadi dua kategori, yakni tradisi dalam aspek ibadah dan tradisi dalam aspek sosial. Eksistensi tradisi-tradisi keagamaan NU di Desa Temboro didukung oleh beberapa faktor, yaitu pertama, latar belakang kiai dan Pesantren Al-Fatah, otoritas kepemimpinan kiai, prinsip dakwah Jamaah Tabligh, pengaruh tradisi Pesantren Al-Fatah, serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat.} }