@phdthesis{digilib62946, month = {November}, title = {ANALISIS CURCUMIN COTTON BUDS (C2B) SEBAGAI INDIKATOR BORAKS UNTUK LITERASI SAINS BERUPA INFOGRAFIS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19104060032 Sendika Harrista}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Muhammad Zamhari, S.Pd.Si., M.Sc.}, keywords = {Boraks, Indikator C2B, Literasi Sains, Infografis}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62946/}, abstract = {Meskipun berbahaya bagi kesehatan tubuh, boraks masih banyak digunakan secara ilegal dalam pengolahan makanan untuk mengawetkan dan memperbaiki penampilan produk makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi boraks sedini mungkin untuk menghindari bahaya terpapar boraks dengan mengembangkan instrumen kolorimeter sederhana berupa curcumin cotton buds (C2B) serta menjadikannya sebagai infografis sebagai upaya meningkatkan literasi sains terkhusus bagi siswa di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana instrumen kolorimeter sederhana akan dikembangkan berdasarkan eksperimen, kemudian hasil penelitian akan dianalisis kaitannya dengan kompetensi dasar pada materi Kimia SMA kurikulum 2013 revisi 2018 dan level literasi sains berdasarkan PISA untuk dijadikan literasi sains berupa infografis. Sistem kolorimeter sederhana dibuat dari kardus yang dilengkapi dengan lampu LT-340REC sebagai sumber cahaya dan smartphone sebagai detector dan recorder, sedangkan C2B dibuat dengan merendam cotton buds ke dalam ekstrak curcumin dari kunyit. Studi pendahuluan terhadap sistem kolorimeter menyatakan bahwa sistem kolorimeter telah memenuhi syarat analisis dengan kesalahan acak rendah yang dinyatakan dengan nilai relative response sebesar 0,58-1,16\%. Uji presisi indikator C2B dilakukan dengan uji kedapatulangan pada konsentrasi boraks 0,2-1,0 mM dan stabilitas pada konsentrasi boraks 0,8 mM. Penentuan boraks menghasilkan tiga kurva kalibrasi, yaitu pada rentang 0,08-1 mM (R2= 0,998), 1-10 mM (R2= 0,967), dan 20-80 mM (R2= 0,992). Metode ini menawarkan batas deteksi sebesar 34,9 {\ensuremath{\mu}}M dan batas kuantifikasi sebesar 116,4 {\ensuremath{\mu}}M dengan hasil uji kedapatulangan dan stabilitas yang baik (RSD= 3,44- 8,97\%; {\ensuremath{\Delta}}R\%= 1,73\%). Penentuan kadar boraks dengan indikator C2B menunjukkan tingkat ketelitian dan kestabilan yang baik dengan hasil validasi memenuhi standar yang ditetapkan oleh AOAC. Berdasarkan hasil analisis keterkaitan curcumin cotton buds (C2B) sebagai indikator boraks dengan KD pada Kurikulum 2013 dan level literasi sains, indikator C2B memiliki potensi sebagai sumber belajar yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains berdasarkan hasil analisis kurikulum kimia SMA.} }