@mastersthesis{digilib63084, month = {December}, title = {PENGARUH FINANCIAL RATIO, CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SUSTAINABILITY TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN BANK UMUM SYARIAH INDONESIA PERIODE 2016-2022}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21208012025 Mindo Mursalina Jen}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. Misnen Ardiansyah, M.SI.,AK., CA., ACPA}, keywords = {rasio keuangan; resiko kebangkrutan; tata kelola perusahaan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63084/}, abstract = {Untuk membantu dunia usaha dalam mengenali, mengendalikan, dan mengurangi risiko kesulitan keuangan, diperlukan strategi yang komprehensif. Pelaporan mengenai operasi bisnis dan keadaan organisasi dari semua sudut pandang sangatlah penting karena banyak bisnis gagal karena mereka lalai menjaga sejumlah komponen penting. Untuk mengurangi kemungkinan kebangkrutan atau masalah keuangan lainnya, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor non-keuangan selain faktor keuangan. Menemukan dan menganalisis hubungan antara rasio keuangan, keberlanjutan perusahaan, dan tata kelola perusahaan dengan kesulitan keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia menjadi tujuan penelitian ini. Regresi data panel merupakan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Laporan keuangan dan keberlanjutan tahunan dari masing-masing lembaga menyediakan data bagi penelitian ini. Sampel akhir penelitian ini berjumlah 84 observasi dari 12 Bank Umum Syariah selama periode 7 tahun (2016?2022). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa financial ratio yang diproksikan oleh rasio Return On Aset memiliki pengaruh negatif serta signifikan terhadap Resiko kebangkrutan, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Resiko kebangkrutan, rasio Non Performing Financing memiliki pengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Resiko kebangkrutan dan Current Aset Ratio memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Resiko kebangkrutan. Corporate governance yang diproksikan oleh Board Size dan Shariah Supervisory Board Size tidak memiliki pengaruh terhadap Resiko kebangkrutan. Terakhir, Corporate Sustainability memiliki pengaruh negatif serta signifikan terhadap Resiko kebangkrutan.} }