TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Subaidi, M.A. ID - digilib63093 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63093/ A1 - Mohamad Fuat Najib, NIM.: 21200012058 Y1 - 2023/12/12/ N2 - Tunisia merupakan negara yang berhasill melakukan transisi dan konsolidasi demokrasi dibandingkan dengan negara-negara kawasan Timur Tengah pasca peristiwa Arab Spring. Unsur-unsur demokrasi; pemilihan umum yang bebas dan adil secara berkala, jaminan terhadap kebebasan berkespresi dan pers dan keterlibatan masyarakat sipil dalam urusan publik mulai dirasakan di negara ini. Setelah pemilihan umum yang adil dan kompetitif di tahun 2019 dengan terpilihnya Kais Saied sebagai presiden, demokrasi di Tunisia berjalan sesuai dengan jalurnya. Namun, ketidakstabilan politik muncul setelah tindakan politik Presiden Saied yang mengeluarkan dekrit darurat pada 25 Juli 2021; dengan membubarkan parlemen, mengakhiri jabatan perdana menteri dan menguasai lembaga-lembaga pemerintahan. Tindakan Presiden Saied ini dinilai dapat menghambat pembangunan demokratisasi di Tunisia. Penelitian ini akan melihat bagaimana pembangunan demokratisasi, dilihat dari tindakan-tindakan Presiden Saied dan apa dampaknya terhadap demokrasi di Tunisia. Penelitian ini menggunakan pendekatan postmodernisme dalam melihat elemen-elemen yang membangun demokratisasi dan menggunakan teori demokrasi Robert Dahl di satu sisi dan di sisi lain akan melihat tindakan otoriter Presiden Saied dengan menggunakan teori otoritarianisme Levitsky dan Ziblatt. Juga menggunakan teori relativisme budaya Huntington dalam melihat struktur demokrasi di Tunisia yang dipengaruhi oleh budaya dan agama. Penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisi bagian-bagian dari tindakan politik Presiden Saied dalam proses demokratisasi di Tunisia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses demokratisasi di Tunisia dinilai berhasil dilihat dari pelaksanaan pemilu secara berkala, peran dan partisipasi masyarakat dan jaminan terhadap kebebasan berkespresi dan pers, yang dipengaruhi oleh unsur budaya dan agama di Tunisia. Namun, permbangunan demokratisasi di Tunisia mengalami stagnasi akibat tindakan-tindakan yang terjadi setelah Presiden Saied mengeluarkan dekrit seperti; penolakan terhadap sistem demokrasi, penguasaan terhadap media dan tindakan represif oleh kemanan yang berwajib terhadap para demonstran dan jurnalis, hal ini menunjukkan kemunduran prinsip-prinsip demokrasi di Tunisia yang mengarah pada tindakan otoriter. Dampak dari tindakan Presiden Saied menunjukkan kemunduran prinsipprinsip demokratisasi di Tunisia setelah pencapaian yang diperoleh pasca Arab Spring. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Demokrasi KW - Otoriter KW - Saied M1 - masters TI - PEMBANGUNAN DEMOKRATISASI ERA PRESIDEN KAIS SAIED DI TUNISIA AV - restricted EP - 174 ER -