@techreport{digilib63184, type = {Project Report}, title = {TANTANGAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DI PESANTREN (ISLAMIC BOARDING SCHOOL) SELAMA PANDEMIC DI DIY: STUDY OF CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS"}, author = {- Erika Setyanti Kusumaputri and - Denisa Apriliawati and - Rara Annisa Cahayani}, address = {Yogyakarta}, publisher = {Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial Humaniora UIN Sunan Kalijaga}, year = {2022}, institution = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, keywords = {Islamic boarding schools; Kepemimpinan; Manajamen Pendidikan; CFA}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63184/}, abstract = {Pandemi covid 19 mengakibatkan perubahan pola pembelajaran tatap muka, menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring/online). Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara merupakan negara dengan mayoritas muslim kedua terbesar di dunia dan memiliki 26.975 pesantren atau Islamic boarding schools. Pesantren di DIY sejak pertengahan Juni 2020, menghentikan aktivitas pembelajaran karena pandemic covid 19. Pembukaan aktivitas pembelajaran di pesantren pada masa pandemic Covid 19 tidak dapat dilakukan sesuai anjuran WHO, sehingga perlu dilakukan penelitian, karena pesantren (Islamic boarding school) adalah boarding school berbasis agama, yang tidak dapat menerapkan pembelajaran hanya menggunakan platforms/media sosial. Selain peran kepemimpinan di pesantren, hal penting lain dalam menghadapi krisis saat ini adalah manajamen di dalam pesantren. Perlu dilakukan perubahan manajemen pendidikan di pesantren menyesuaikan dengan situasi pandemic covid 19, dan hal tersebut akan memunculkan tantangan bagi pimpinan, pengelola, dan guru untuk proses perubahan manajemen. Perlu dilakukan perubahan manajemen pendidikan di pesantren menyesuaikan dengan situasi pandemic covid 19, dan hal tersebut akan memunculkan tantangan bagi pimpinan, pengelola, dan guru untuk proses perubahan manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kepemimpinan pendidikan Islam dan manajemen pendidikan di pesantren (Islamic boarding school) di DIY, masih dirasa kurangnya fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar yang kompatibel dengan tantangan di era pandemic dengan kemajuan teknologi informasi, multimedia, dan kecepatan internet, harapan tenaga pendidik dan santri untuk peremajaan IT, namun faktor pengabdian juga mewarnai keikhlasan mereka dalam mengajar dan belajar di pesantren. Protokol kesehatan ada yang sudah menerapkan dan ada yang belum, namun demikian masing-masing berusaha untuk menjaga kesehatan di lingkungan pondok yang berbasis kebersamaan atau tinggal di asrama. Pengujian alat ukur dengan confirmatory factor analysis memberikan model yang fit guna reliabilitas alat ukur yang unidimensional.} }