eprintid: 63305 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/06/33/05 datestamp: 2024-01-30 07:47:08 lastmod: 2024-01-30 07:47:08 status_changed: 2024-01-30 07:47:08 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Sihab Ibnu Hanifah, NIM.: 19103060037 title: HUKUM RITUAL DOA BERSAMA DALAM TRADISI NGAROT DI DESA LELEA KABUPATEN INDRAMAYU PRESPEKTIF TOKOH ADAT DAN TOKOH AGAMA ISLAM ispublished: pub subjects: PD subjects: isl_tradi divisions: jur_pma full_text_status: restricted keywords: Tradisi Ngarot; Hukum Adat; Hukum Agama Islam, ‘Urf. note: Pembimbing: Vita Fitria, S.Ag., M.Ag. abstract: Tradisi Ngarot merupakan salah satu budaya yang melekat dalam masyarakat di desa Lelea, kabupaten Indramayu. Tradisi ini memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas dan kebhinekaan budaya lokal. Namun, pergeseran budaya serta arus modernisasi secara perlahan telah mempengaruhi praktik dan keberlangsungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran tradisi Ngarot dalam masyarakat desa Lelea, Kabupaten Indramayu dari perspektif tokoh Adat dan tokoh agama Islam. Salah satu ritual yang ada dalam tradisi adalah doa bersama yang juga dibarengi dengan rangkaian sesaji didalamnya. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana pandangan tokoh Adat dan tokoh agama Islam mengenai hukum ritual doa bersama dalam tradisi Ngarot. Kedua, bagaimana komparasi antara tokoh Adat dan tokoh agama Islam mengenai hukum ritual doa bersama dalam tradisi Ngarot menurut teori ‘Urf. Pendekatan teori ‘Urf digunakan untuk menganalisis bagaimana ritual doa bersama dalam tradisi ini berperan dalam kehidupan masyarakat serta bagaimana pandangan tokoh Adat dan tokoh agama Islam terkait dengan praktek tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Berdasarkan pada data-data yang telah dihimpun dan dianalisis, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, menurut 2 tokoh Adat ritual doa bersama dalam tradisi Ngarot dihukumi mubāh, sedangkan menurut 1 tokoh Adat yang lain dihukumi wajib bagi warga desa Lelea. Dikarenakan ritual turun temurun dari sesepuh terdahulu secara lisan tanpa adanya aturan tertulis dan telah disesuaikan dengan syariat Islam. Sedangkan wajib karena itu merupakan upaya mempertahankan budaya untuk generasi muda. Kedua, tokoh agama Islam ketiganya bersepakat bahwa pada dasarnya tidak masalah jika masyarakat melaksanakan ritual atau diperbolehkan untuk dilaksanakan. Dikarenakan, dalam pelaksanaan terdapat bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan doa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sedangkan sesaji hanya sebagai simbol agar tradisi Ngarot dapat dilaksanakan dan juga upaya menghormati adat setempat. Ritual doa bersama dalam tradisi Ngarot termasuk kedalam kategori ‘Urf fi’li yang mana suatu kebiasaan yang berupa perbuatan. Lalu dari segi ruang lingkupnya merupakan ‘Urf yang bersifat khusus, yaitu kebiasaan yang dilakukan sekelompok orang di tempat tertentu atau pada waktu tertentu. Sedangkan dari segi baik-buruknya, Tradisi Ngarot termasuk kedalam ‘Urf s}ah{}i>>h, yaitu kebiasaan yang berlaku di masyarakat dan tidak bertentangan dengan nas} (ayat atau hadis), tidak menghilangkan kemaslahatan mereka, dan tidak membawa mudharat kepada mereka. date: 2023-12-07 date_type: published pages: 111 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Sihab Ibnu Hanifah, NIM.: 19103060037 (2023) HUKUM RITUAL DOA BERSAMA DALAM TRADISI NGAROT DI DESA LELEA KABUPATEN INDRAMAYU PRESPEKTIF TOKOH ADAT DAN TOKOH AGAMA ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63305/1/19103060037_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63305/2/19103060037_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf