%A NIM: 21203012090 Isna Yunita, S.H. %O Pembimbing: DR. Gusnam Haris , S.Ag., M.Ag. %T PENDISTRIBUSIAN TERHADAP ASNAF RIQAB, GARIMIN DAN IBNU SABIL OLEH BAZNAS KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2021-2022 MENURUT YŪSUF AL QARADAWI %X BAZNAS Kota Yogyakarta merupakan salah satu Lembaga pengelola zakat yang ada di daerah istimewa Yogyakata, sebagaimana dalil dan regulasi Indonesia, zakat dapat didistribusikan untuk 8 golongan asnaf yang mencakup, fakir, miskin, amil, mualaf, riqāb, gārim, sabilillah dan ibnu sabīl. Pola penerapan pendistribusian oleh BAZNAS Kota Yogyakarta yaitu didistribusikan pada 5 asnāf berdasarkan laporan audit pada tahun 2021 dan 2022, kelompok penerima tersebut adalah asnāf yang tergolong pada kelompok fakir, miskin, amil zakat, mualaf, dan sabilillah. Sehingga tidak ada pendistribusian untuk asnaf riqāb, gārim, dan ibnu sabīl. Berdasarkan data banyak sekali permasalahan yang ada di sekitar wilayah BAZNAS Kota Yogyakarta yang berhubungan dengan kelompok asnaf riqāb, gārim, dan ibnu sabīl, sedangkan golongan ini membutuhkan bantuan dari aset-aset zakat yang telah terkumpul. Terlebih BAZNAS Kota Yogyakarta menjadi suatu lembaga pengelola zakat dan mendistribusikannya sesuai dengan asnaf yang membutuhkan dari bantuan dana zakat, agar pendistribusian zakat tepat sasaran dan pendistribusian yang diterapkan adil dan memberikan maslahat untuk semua golongan. Berangkat dari persoalan tersebut penulis meneliti dengan Menyusun rumusan masalah yang meliputi, bagaimana pemaknaan BAZNAS Kota Yogyakarta pada tiga asnaf yang tidak mendapatkan penyaluran zakat, dan bagaimanakah analisis pola pendistribusian pada tiga asnaf tadi oleh BAZNAS Kota Yogyakarta ditinjau dengan menggunakan pemikiran ulama kontemporer yaitu pemikiran Yūsuf al-Qaraḍāwī yang konsen dalam pengkajian zakat, berdasarkan pendapat dan buku-buku yang ia tulis. Selain itu pemikirannya juga lebih relevan dengan perkembangan manusia pada saat ini dan dapat diterima oleh Masyarakat masa kini. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan pendapat Yūsuf al-Qaraḍāwī dijadikan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan BAZNAS Kota Yogyakarta pada 3 asnaf yang tidak mendapatkan pendistribusian zakat merupakan pemaknaan yang kontekstual, sebagaimana pendapat Yūsuf al-Qaraḍāwī yang berpendapat bahwa golongan riqāb bukan hanya golongan budak belian namun juga dapat dimaknai dengan orang-orang yang haknya tidak dapat terpenuhi sebagaimana manusia lainnya, begitu juga dengan pemaknaan gārim, dan ibnu sabīl yang lebih luas. Kemudian tidak ada pendistribusian untuk 3 golongan tadi disebabkan karena BAZNAS Kota Yogyakarta mengedepankan skala prioritas pada pola pendistribusiannya, dan adanya hambatan berupa sulitnya identifikasi pada asnaf garim sehingga tidak ada pendistribusian pada asnaf tersebut, dan skala prioritas tersebut akan bertentangan dengan pendapat Yūsuf al-Qaraḍāwī yang mengatakan bahwa pendistribusian harus berdasarkan prinsip keadilan. %K BAZNAS, Asnaf riqab, garim, ibnu sabīl. %D 2023 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib63425