eprintid: 63445 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/06/34/45 datestamp: 2024-02-05 07:32:47 lastmod: 2024-02-05 07:32:47 status_changed: 2024-02-05 07:32:47 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Nailatur Rahmadiah, S.H., NIM.: 21203012107 title: DIALEKTIKA HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT TERKAIT UANG JAPUIK DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT ADAT PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT ispublished: pub subjects: hukum subjects: isl_tradi divisions: huk_islam full_text_status: restricted keywords: tradisi; perkawinan; Uang Japuik; ruang publik note: Pembimbing: DR. Faturrachman, S.Ag., M. SI. abstract: Masyarakat Minangkabau memiliki falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (adat berlandaskan syariat dan syariat berlandaskan Kitabullah). Salah satu daerah Minangkabau yaitu Padang Pariaman Sumatera Barat memiliki tradisi Uang Japuik sebelum melangsungkan perkawinan. Dalam tradisi ini pihak calon mempelai perempuan memberikan sejumlah uang kepada pihak calon mempelai laki-laki. Adapun di dalam Islam pihak laki-laki yang memberikan sejumlah uang atau barang berharga kepada pihak perempuan. Hal tersebut terdapat perbedaan mendasar antara hukum Islam dan hukum adat terkait uang japuik yang masih berlangsung di Padang Pariaman hingga saat ini. Sehingga, pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana dialektika hukum Islam dan hukum adat terkait Uang Japuik, dan mengapa tradisi Uang Japuik masih eksis hingga saat ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan Sosio-Antropologi. Data dikumpulkan melalui teknik observasi dengan meneliti secara langsung di tempat kejadian. Interview dengan melakukan wawancara secara langsung terhadap Datuk (penghulu adat) alim ulama, tokoh adat dan masyarakat. Penyusunan penelitian menggunakan metode analisis kualitatif dengan proses berpikir induktif. Data yang telah dikumpulkan dari tiga teknik pengumpulan data tersebut kemudian dikaji mengguanan teori dialektika prespektif Jurgen Habermas yaitu teori Komunikasi dan Ruang Publik yang diterapkan melalui Diskursus, Konsensus dan Emansipatoris. Hasil dari penelitian ini adalah Diskursus pertama menunjukkan potensi konflik, ketidaksetaraan, dan masalah sosial yang muncul akibat praktik uang japuik, sementara diskursus kedua menegaskan adanya perbedaan antara apa yang diatur dalam agama Islam dengan praktik adat yang mengadopsi uang japuik dalam proses perkawinan. Terjadinya diskursus antara hukum Islam dan hukum adat dalam konteks uang japuik menghasilkan kesepakatan melalui kompromi, di mana uang japuik tetap diadakan dan dilaksanakan dalam proses pernikahan di Pariaman. Konsep teori Komunikasi dan Ruang Publik Habermas, yang bertujuan untuk mencapai emansipatoris, tercermin dalam analisis tradisi Uang Japuik. Setelah dianalisis menggunakan konsep diskursus dan konsensus, tradisi ini menunjukkan manfaat yang signifikan. Dilihat dari perspektif Hukum Islam, tradisi uang japuik di Pariaman menunjukkan adanya unsur 'urf qauli dan fi'li yang merepresentasikan aspek perkataan dan perbuatan dalam masyarakat. Hubungan antara 'urf 'am dan 'urf khas menunjukkan penggunaan luas tradisi ini dalam masyarakat Minangkabau, meskipun dengan variasi tertentu di berbagai wilayah. Secara keseluruhan, praktik ini cenderung sejalan dengan nilai-nilai agama dan budaya lokal, mencerminkan pentingnya konsistensi antara adat dan syariat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. date: 2023-12-14 date_type: published pages: 150 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM thesis_type: masters thesis_name: other citation: Nailatur Rahmadiah, S.H., NIM.: 21203012107 (2023) DIALEKTIKA HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT TERKAIT UANG JAPUIK DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT ADAT PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63445/1/21203012107_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63445/2/21203012107_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf