%0 Thesis %9 Skripsi %A Moch Izzul Haq, NIM.: 18105040068 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2023 %F digilib:63554 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Tradisi Suroan; Ritual Mendhem Golekan; tradisi; mitos %P 123 %T PERGESERAN MAKNA SIMBOLIK PADA RITUAL MENDHEM GOLEKAN DALAM TRADISI SUROAN DI DESA KANDANGAN KECAMATAN KANDANGAN KAB. KEDIRI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63554/ %X Penelitian ini dilatarbelakangi. oleh banyaknya tradisi daerah yang ada di Indonesia khususnya yang tradisi yang ada di Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kab. Kediri. Tradisi ini begitu menyita banyak perhatian karena sangat unik dan rangkaian acaranya yang menarik. Namun dengan perkembangan zaman yang begitu pesat dan modern banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang sejarah, makna simbolik dan maksud yang ada dalam tradisi ini kenapa masih dilakukan hingga saat ini. Ritual Mendhem Golekan menjadi sebuah tradisi tahunan pada setiap bulan suro yang dilakukan oleh masyarakat Kandangan. Tradisi ini merupakan warisan secara turun-temurun dari leluhur atau nenek moyang mereka. Penelitian ini berfokus pada apa itu ritual Mendhem Golekan dan apa saja pergeseran yang telah berubah seiring berjalanya waktu hingga pada zaman sekarang yang lebih modern serta bagaimana masyarakat sekarang dalam memaknai Kembali sebuah tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data yang diperoleh dengan metode wawancara oleh para sesepuh dan masyarakat yang terlibat dalam tradisi tersebut serta dokumentasi sebagai penguat data. Sumber data primer diperoleh dari wawancara narasumber dan sumber data sekunder diperoleh dari beberapa karya ilmiah, buku, jurnal, dan skripsi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Kemudian data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan dianalis menggunakan teori Victor Turner tentang Makna tradisi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ritual mendhem golekan merupakan sebuah tradisi turun temurun yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali di bulan suro.ritual ini dilakukan dengan cara mengarak bayi laki-laki yang sekarang ini telah digantikan dengan sebuah boneka yang menyerupai bayi yang terbuat dari bahan-bahan hasil alam. Kemudian yang nantinya akan di sembelih dan dikuburkan di dua tempat yang ada di Desa Kandangan. Dengan adanya tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. %Z Pembimbing: Dr. Moh. Soehadha, M.Hum.