%0 Thesis %9 Masters %A Khairunnisa, NIM.: 21205032014 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2023 %F digilib:63616 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K penafsiran Al-Qur’an; interpretasi perempuan; posisi wanita %P 123 %T REINTERPRETASI Q.S ALI-‘IMRAN [3]: 14-15 PERSPEKTIF HERMENEUTIKA MA’NA CUM MAGHZA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63616/ %X Pemahaman tentang syahwat sebagai fitrah manusia yang gerrcantum dalam QS. Ali-Imra>n [3]: 14-15 harus dikembangkan dari sisi pemaknaan dan penafsirannya. perbedaan pendapat yang terjadi dikalangan mufassir dari klasik hingga kontemporer dalam memaknai syahwat tersebut. Penafsiran yang sudah ada tentang QS. Ali-Imra>n [3]: 14-15 dijadikan sebagai legitimasi bahwa perempuan salah satu pemicu syahwat selain anak, harta yang berlimpah,binatang peliharaan, emas, perak. Diski Zuyyina linnasi> hubbu sya>hawa minan an-Nisa> mengarah bahwa perempuan salah satu yang memicu syahwat dan juga sebagai kategori perhiasan dunia. kemudia rasa cinta terhadap benda harta salah satu hal yang normal setiap manusia, namun ternyata rasa cinta, rasa suka, rasa ingin memiliki yang berlebihan dapat merusak jiwa dan juga fisik apabila tidak terkontrol. Tindakan yang dihasilkan dari penafsiran tersebut menjadi landasan bahwa syahwat sebuah fitrah jika dikelola dengan baik maka mengasilkan kehidupan yang bijak. dengan demikian hal ini dapat diselesaikan dengan tafsir kontektual yang mengungkap pesan al-Qur'an sesuai dengan realita modern tanpa menghilangkan dimensi tekstualnya, dan juga melihat konteks sosio-historis. oleh karena itu, untuk untuk mengisi gap pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mrngkaji ulang penafsiran QS. Ali-Imra>n [3]: 14-15 dengan pengaplikasian teori Ma'na> Cum Maghza>. Penelitian ini yakni kajian pustaka (library research) yang bersifat kritis-analitis dengan pendekatan teori Ma'na> Cum Maghza> dengan tiga poin penting yakni pertama. Menelaah makna hostoris (al-ma’na> at-ta>rikh) dengan menelaah makna historis. Kedua. Menyingkap urgensi historis (al-maghza> at-ta>rikhi ) dengan meninjau linguistik, intratektual, intertektual, analisa konteks historis dan menangkap pesan utama dalam ayat. Ketiga. Menyingkap urgensi dinamis kontemporer (al-maghza> al-mutaharrik al-mu’a>sir) dengan mengklasifikasi ayat, dan mereaktualisasikan dan merekontekstualisasikan magza ayat, Memperlihatkan signifikansi dinamis kontemporer dengan ilmu pengetahuan lain dan menangkap urgensi ayat. Dari penelitian ini ditemukan signifikansi fenomenal dinamis kontenporer (al-maghza> al-mutaharrik al-mu’a>sir) dari QS. Ali-Imra>n [3]: 14-15 yaitu pertama, anjuran untuk mengontrol diri dalam hal mencintai sesuatu, dalam hal ini self control yakni kemampuan individu mengendalikan perilaku berdasasarkan standar moral, nilai, agama dan budaya. kedua, kebutuhan setiap manusia dapat ditinjau berdasarkan intensitasnya agar dapat mengelola keberlangsungan hidup dengan bijak, adapaun dalam bidang. ketiga, segala sesuatu jika dilakukan tidak berlebihan sesuai dengan standar kebutuhan manusia pada umumnya maka seperti janji Allah dalam ayat bahwa menahan dan menakar syahawat dan kecintaan terhadap dunia secara berlebihan dapat ganjaran berupa surga yang kekal yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani dengan metafora yang megah dan indah. Dengan memahami pesan al--Qur'an dalam konteks kontemporer, manusia diingatkan untuk menjalani kehidupan yang baik dan bijak, mengelola kebutuhan dan keinginan, dan mengontrol diri agar mencapai keberlangsungan hidup yang seimbang. Adapun implementasi self control dan pengelolaan hidup sesuai dengan aturan dan prinsip agama, moral menjadi kunci mencapai tujuan. %Z Pembimbing: Prof. Dr.Phil. Sahiron, M.A.