@mastersthesis{digilib63699, month = {December}, title = {DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI UPIPA WONOSOBO}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21200011100 Muhammad Ibnu Malik}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Muryanti, S.Sos., M.A}, keywords = {Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Dukungan Sosial Keluarga, Dukungan Sosial UPIPA GOW, Resiliensi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63699/}, abstract = {fenomena umum yang terjadi di masyarakat, khususnya di Kabupaten Wonosobo. Kekerasan yang dialami perempuan atau istri seperti fenomena gunung es yang ketika dilihat secara sekilas jarang terjadi, namun sebenarnya kekerasan tersebut sering terjadi dalam rumah tangga. Adapun dampak kekerasan yang dialami individu dapat mengganggu kesejahteraan psikologis individu, sehingga dibutuhkan dukungan sosial dari keluarga dan kemampuan resiliensi untuk bangkit dari penderitaan yang dialami individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dan lembaga UPIPA GOW terhadap resiliensi individu yang mengalami kekerasan di UPIPA Kabupaten Wonosobo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman berupa data reduction, data display dan conclusion drawing and verification. Untuk mencari keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, teknik triangulasi yang dipakai yaitu triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini Pertama, bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang dialami perempuan di UPIPA Kabupaten Wonosobo adalah kekerasan fisik, kekerasan psikologis dan kekerasan ekonomi atau penelantaran rumah tangga. Dampak yang dari kekerasan yang dialami adalah dampak fisik adalah rasa sakit, luka-luka seperti bibir pecah, hidung mengeluarkan darah dan luka lebam. Sedangkan secara psikologis yaitu gangguan tidur, gangguan makan, trauma, rasa sedih, cemas, putus asa, kepercayaan diri yang rendah, perasaan malu, rasa takut, kekhawatiran masa depan, rasa kecewa, rasa benci, rasa marah dan sensitif terhadap orang dan penurunan berat badan. Kedua, dukungan sosial dari keluarga yang penyintas kekerasan adalah dukungan informasi, dukungan nyata, dukungan emosional dan dukungan harga diri. Dan bentuk dukungan sosial lembaga UPIPA GOW memberikan semua bentuk dukungan sosial, yaitu dukungan informasi, dukungan nyata, dukungan harga diri, dukungan emosional dan dukungan jaringan. Ketiga, dukungan sosial yang diterima oleh perempuan korban KDRT mempunyai hubungan dengan resiliensi. Kemampuan resiliensi yang dicapai dengan mendapatkan dukungan sosial dari anggota keluarga yaitu causal analysis, self-efficacy, empati, optimisme, reaching out dan regulasi emosi. Dan dukungan lembaga UPIPA GOW mempunyai hubungan lebih banyak dengan resiliensi, hubungan tersebut dapat membangun kemampuan causal analysis, self-efficacy, empati, optimisme, reaching out, regulasi emosi dan impulse control.} }