eprintid: 63793 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/06/37/93 datestamp: 2024-02-16 04:06:45 lastmod: 2024-02-16 04:06:45 status_changed: 2024-02-16 04:06:45 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Nur M. Yasin Kahfi, NIM.: 19103060039 title: TRADISI SIRAMAN SEDUDO DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK PERSPEKTIF TOKOH AGAMA DAN TOKOH ADAT ispublished: pub subjects: 390 subjects: PD divisions: jur_pma full_text_status: restricted keywords: Tokoh Adat, Tokoh Islam, Tradisi Siraman Sedudo note: Pembimbing: Nurdhin Baroroh, S.H.I, M.S.I. abstract: Tradisi Siraman Sedudo merupakan suatu upacara ritual yang diadakan setiap satu tahun sekali pada Bulan Suro dalam Kalender Jawa atau dalam Kalender Islam adalah bulan Muharram. Upacara ritual merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang diatur dengan hukum masyarakat yang berlaku. Keyakinan yang kuat akan pentingnya tradisi Siraman Sedudo membuat sebagian besar masyarakat memandang Siraman Sedudo suatu tradisi yang harus dilestarikan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Masyarakat Desa Ngliman berkeyakinan bahwa Siraman Sedudo merupakan sebuah ungkapan rasa syukur kepada tuhan. Hal ini yang melatarbelakangi penyusun melakukan penelitian ini, dimana fokus dari penelitian ini adalah untuk mengeksploarasi tradisi Siraman Sedudo di Desa Jajar, terutama terkait perbedaan pandangan tokoh adat dan tokoh agama Islam terhadap tradisi Siraman Sedudo. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis komparatif dengan mendeskripsikan objek penelitian mengenai tradisi Siraman Sedudo. Adapun metode yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Iapangan (field research), Adapun pengumpulan data dilakukan dengan wawancara ke beberapa tokoh tokoh adat dan tokoh-tokoh agama di Nganjuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan mendeskripsikan permasalahan kemudian menganalisis dan membandingkan dua pandangan tokoh adat dan tokoh agama tentang tradisi Siraman Sedudo. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, tradisi Siraman Sedudo memiliki fungsi yang tampak jelas (fungsi manifes) dan fungsi yang tersembunyi (fungsi laten). Tradisi Siraman Sedudo memiliki fungsi manifes sebagai ekspresi keagamaan dan ritual, seperti ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan dan sebagai media untuk membersihan jiwa dan raga. Selain itu, juga digunakan sebagai sarana permohonan keselamatan dan berkah dari Tuhan. Sementara itu, fungsi laten dari tradisi Siraman Sedudo adalah memfasilitasi interaksi sosial dengan keluarga dan masyarakat setempat. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diterimanya tradisi Siraman Sedudo adalah bentuk kesenian dari nenek moyang yang harus dilestarikan. Dalam pandangan tokoh adat mengenai tradisi Siraman Sedudo ialah Siraman Sedudo merupakan tradisi yang harus dilestarikan, karena masih banyak masyarakat yang berkeyakinan bahwa Siraman Sedudo sebagai metode ungkapan rasa syukur terhadap leluhur yang telah membuka Desa Ngliman dan diniatkan untuk menjaga tradisi sebagai ajang menjalin keharmonisan antar sesama masyarakat Desa Ngliman. Sedangkan tokoh agama Islam juga berpendapat bahwa tradisi Siraman Sedudo tetap harus dilestarikan karena melestarikan budaya itu hukumnya wajib. date: 2023-12-28 date_type: published pages: 110 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Nur M. Yasin Kahfi, NIM.: 19103060039 (2023) TRADISI SIRAMAN SEDUDO DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK PERSPEKTIF TOKOH AGAMA DAN TOKOH ADAT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63793/1/19103060039_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63793/2/19103060039_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf