@phdthesis{digilib63890, month = {December}, title = {ANALISIS HADIS-HADIS UNJUK PENCAPAIAN (ACHIEVEMENT DISPLAY) DALAM MEMANDANG FENOMENA FLEXING DI INSTAGRAM}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105050080 Dae Roby}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Drs. Indal Abror, M.Ag}, keywords = {Flexing, Achievement Display, Hadis, Riya?, Sombong}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63890/}, abstract = {Flexing merupakan sebuah fenomena yang akhir-akhir ini sedang marak terjadi. sebagai ajang pamer harta, pamer sesuatu yang dimiliki atau diraihnya dalam rangka ingin mendapat status finansial tertentu dari orang lain. Begitu banyak pelaku flexing mulai dari sosial media hingga di dunia nyata, semua berlomba-lomba untuk memamerkan yang dimilikinya, gaya hidup yang bermegah-megahan, sedekah yang di perlihatkan dan lain sebagainya. Dalam agama Islam tentu hal ini merupakan perilaku yang tidak baik atau tidak pantas untuk dilakukan. Islam melarang seorang untuk berikap sombong, riya' atau pamer dan berlebihan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apa saja hadis-hadis tentang flexing dan pemaknaan hadis flexing serta dibolehkan atau tidak dalam melakukan flexing dan bagaimana batas-batasnya. Fokus masalah dalam penelitian ini. (1) Bagaimana hadis-hadis unjuk pencapaian (achievement display) dalam memandang fenomena flexing di Instagram?. (2) Bagaimana batasan perilaku flexing yang diperbolehkan sesuai ajaran Rasulullah SAW di dalam hadis?. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian library research (studi pustaka). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriftif-naratif. Hasil penelitian ini adalah: 1. Flexing yang tidak diperbolehkan oleh Allah SWT adalah flexing yang memang diniatkan untuk memamerkan harta atau pencapaian yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan jika seseorang itu melakukan unjuk pencapaian tanpa adanya niat melakukan hal tersebut melainkan untuk memberi manfaat maka hal tersebut diperbolehkan, 2. Batas-batas flexing telah ditemukan berdasarkan dari hadis-hadis yang didapat dan telah ditelaah sehingga setiap muslim yang memerhatikan batasan-batasan tersebut tidak terjerumus pada kesalahan dan dosa.} }