relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63908/ title: POLITIK IDENTITAS CAPRES MENJELANG PEMILU 2024 DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE creator: Intan, NIM.: 20105010079 subject: Filsafat (Philosophy) subject: Media Sosial subject: Politik description: Tahun 2023 merupakan titik tempur menuju pemilihan umum Februari 2024 mendatang. Dilihat dari fenomena-fenomena yang telah terjadi para kandidat telah menggunakan identitas mereka untuk menjadi unggul di masyarakat. Identitas menjadi isu yang sangat marak menjelang pemilu. Identitas sangat berperan untuk memenangkan suara dalam pemilu. Media sosial Youtube menjadi salah satu senjata yang paling ampuh untuk menegaskan identitas seseorang di dunia maya, oleh karena itu media sosial Youtube sering menimbulkan konflik antar masyarakat di dalamnya. Melihat dari perkembangan politik identitas pada pemilu di Indonesia terutama di media sosial patut dicermati karena dampak dari hal itu akan merusak tujuan dari demokrasi. Penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (Field research) untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian lapangan yaitu penelitian yang terjun langsung pada lokasi permasalahan. Peneliti terjun langsung menjadi pengguna akun sosial media yang bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena politik identitas yang terjadi pada kelompok-kelompok elit politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengamatan secara tidak langsung dengan bantuan sosial media. Selain itu peneliti juga menggunakan data-data literatur sebagai penunjang pada penelitian ini. Peneliti mengumpulkan data dengan metode observasi dengan ikut langsung dalam mengamati permasalahan yang terjadi di lapangan, dan metode wawancara untuk menambah pandangan orang-orang terkait permasalahan politik identitas di Youtube. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk politik identitas yang ada di Youtube dapat dilihat dari pemanfaatan agama untuk meraih dukungan dari rakyat yang seagama, yaitu para capres menghadiri acara keagamaan yang memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa capres tersebut seorang yang religius dan dipercaya untuk jadi pemimpin. Dalam hal ini politik identitas selalu dianggap buruk, namun dalam pandangan Amy Gutmann politik identitas tidak selamanya buruk ia membagi kegunaan politik identitas dalam demokrasi menjadi tiga tingkat keadaban yakni: good, Ugly dan bad. Yang pertama politik identitas bisa dikatakan good ketika mempunyai peranan yang positif dalam demokrasi yang menyediakan nilai solidaritas dalam membangun kesadaran publik mengenai kewargaan dan melawan diskriminasi kelompok tanpa mempromosikan kelompoknya sendiri dan tidak membenci kelompok lain. Yang kedua, politik identitas bisa menjadi ugly apabila identitas yang digunakan dengan mempromosikan dan mengampanyekan kelompok sendiri dan memandang antagonistis kelompok lain. Yang ke tiga, politik identitas dikatakan bad namun pada kategori ini politik identitas tidak aktif mempromosikan kesadaran publik yang positif dan juga tidak mengancam demokrasi dengan permusuhan. Jadi penyalahgunaan media sosial tergantung bagaimana pribadi seseorang. date: 2024-01-05 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63908/1/20105010079_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63908/2/20105010079_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Intan, NIM.: 20105010079 (2024) POLITIK IDENTITAS CAPRES MENJELANG PEMILU 2024 DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.