%0 Journal Article %@ E-ISSN: 2502-1044 P-ISSN: 2085-563X %A Kenny Andika, - %A Tatik Mariyatut Tasnimah, - %A Sahra Jaemi, - %D 2023 %F digilib:63964 %I Universitas Sebelas Maret %J Center of Middle Eastern Studies (CMES) %K Citra perempuan; pemahaman lintas budaya; pekerja seks komersil; prostistusi %N 2 %P 125-136 %T Citra Perempuan Pelacur dalam Cerpen al-Jawwu al-Barid Karya Najib al-Kilani dan Lelaki ke 1000 di Ranjangku Karya Emha Ainun Najib %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63964/ %V 16 %X Prostitution is often perceived as contrary to norms, especially in Muslimmajority countries like Egypt and Indonesia. This is reflected in the short stories "Al-Jawwu Barid" by Najib al-Kilani and "Lelaki ke-1000 di Ranjangku" by Emha Ainun Najib. Both stories from different countries highlight the issues of prostitution and women as its perpetrators. This research uses these two short stories to explore the image of women as prostitutes from a cross-cultural perspective. The study employs a qualitative descriptive method by describing the portrayal of women in both stories and interpreting how the two authors construct these images from different perspectives. The results show that al-Kilani and Najib construct women as prostitutes in contradiction to Islamic teachings. Furthermore, Najib also emphasizes cultural aspects and health impacts, raising awareness regarding prostitution behavior in society Prostitusi sering kali dipersepsikan bertentangan norma, terutama di negara mayoritas Muslim seperti Mesir dan Indonesia. Hal tersebut yang tecermin dalam cerpen “Al-Jawwu Barid” karya Najib al-Kilani dan “Lelaki ke-1000 di Ranjangku” karya Emha Ainun Najib. Kedua cerpen yang berbeda negara tersebut menyoroti permasalahan prositusi dan perempuan sebagai pelakunya. Penelitian ini menggunakan kedua cerpen tersebut untuk mengeksplorasi citra perempuan sebagai pelaku prostitusi dari perspektif lintas budaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan citra perempuan dalam kedua cerpen dan menginterprestasi bagaimana kedua pengarang mengonstruksi citra tersebut dari berbagi sudut pandang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Kilani dan Nadjib mengonstruksi perempuan pelaku prostitusi bertentangan dengan ajaran Islam. Lebih jauh, Nadjib juga menyoroti aspek budaya dan dampak kesehatan sehingga memberikan kesadaran terkait perilaku prositusi dalam masyarakat