@phdthesis{digilib64062, month = {December}, title = {KOMODIFIKASI AGAMA DALAM WISATA RELIGI ZIARAH GUA MARIA LOURDES PUHSARANG KEDIRI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19105020021 Syifa Salsabila Damayanti}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Ustadi Hamsah, S.Ag., M.Ag.}, keywords = {gereja; Gua Maria Lourdes Puhsarang; spiritualitas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64062/}, abstract = {Penelitian ini mengkaji dan menganalisis mengenai komodifikasi agama yang ada pada wisata religi Gua Maria Lourdes Puhsarang Kediri. Dengan membahas struktur komodifikasi yang tersusun serta bentuk komodifikasi agama yang ada dalam Gua Maria Lourdes Puhsarang, melihat proses komodifikasi agama yang memiliki dampak baik terhadap pengelola hingga masyarakat sekitar. Selain itu, juga menjelaskan faktor-faktor yang mendasari adanya suatu komodifikasi agama, potensi pasar yang ada dalam wisata religi Gua Maria Lourdes Puhsarang. Penelitian ini ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang mana membutuhkan penelitian lapangan berupa wawancara dan observasi sebagai data utamanya. Dalam prosesnya peneliti mewawancarai para pengunjung, pengelola wisata, pedagang sekitar wisata, hingga aparat desa Puhsarang, serta mengobservasi proses komodifikasi di sana dengan pengamatan secara langsung dalam acara yang diadakan di tempat wisata religi Gua Maria Lourdes Puhsarang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi agama sebagai analisis utama, sehingga akan mendapat analisis yang dapat dinarasikan. Dalam mempertajam analisis pada objek penelitian ini menggunakan teori komodifikasi agama dari Pattana Kitiarsa dan Vincent Miller. Hasil penelitian ini adalah agama yang semula berada di ranah sakral menjadi sesuatu yang dikomersialkan. Sisi manusia yang memiliki pengaruh besar dalam pemahaman agama berupa nilai spiritual memiliki peran yang tinggi dengan komodifikasi agama. Nilai-nilai agama yang mulai tereduksi dengan pemahaman manusia, sehingga menimbulkan adanya komersialisasi agama. Hal ini menjadi menunjukkan adanya sebuah kontradiksi dalam pemaknaan agama pada umat beragama.} }