TY - CHAP CY - Yogyakarta ID - digilib64116 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64116/ A1 - Sammad Hasibuan, - A1 - Tatik Mariyatut Tasnimah, - Y1 - 2023/// N2 - Dunia perpuisian selalu rawan dalam tindakan plagiarisme. Bahkan jauh sebelum para penyair Jahiliah terkenal, plagiasi sudah menjadi femonena yang selalu mendapatkan stempel yang buruk bagi pelakunya. Pada masa awal Islam pun demikian, kesusastraan Arab selalu menaruh perhatian besar terhadap tindakan plagiat. Sehingga, bermunculan tanggapan-tanggapan berbau negatif bagi penyair yang berani melakukannya. Akan tetapi, Ibnu Rasyiq dengan jiwa kritikusnya berusaha mencari jalan tengah untuk mendamaikan masalah ini. Meskipun agak berbeda dengan pendahulunya, ia tetap bersikukuh bahwa pencurian puisi memang sudah mesti terjadi, namun ada yang sangat fatal dan ada yang masih dapat dimaafkan. Tindakan tersebut bukanlah kecacatan moral, melainkan siapapun penyairnya dapat dipastikan telah terpengaruh dengan para penyair yang lebih dahulu darinya. Dengan kata lain, tidak penyair yang benar-benar independen dalam menggugah puisi atau syairnya. Untuk menjawab tantangan itulah, Ibnu Rasyiq mengarang bukunya yang berjudul al-?Umdah Fi Mahasin asy-Syi?ri Wa Adabihi Wa Naqdihi. Maka untuk kedepannya, para penyair baru sudah sepatutnya mengaplikasikan konsep pencurian puisi yang dibuat oleh Ibnu Rasyiq agar terhindar dari memplagiasi karya orang lain. PB - Idea Press KW - as-Sariqah asy-Syi'riyyah KW - Kritik Sastra Arab KW - Studi Pemikiran Ibnu Rasyiq al-Qairawani SN - 978-623-484-129-9 TI - Konsep as-Sariqah asy-Syi'riyyah dalam Kritik Sastra Arab Studi Pemikiran Ibnu Rasyiq al-Qairawani SP - 129 AV - public EP - 154 T2 - Horizon Ilmu-Ilmu Budaya ER -