TY - THES N1 - Pembimbing: Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si. ID - digilib6417 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6417/ A1 - AHMAD SUHENDRA - NIM. 06530065 Y1 - 2011/09/16/ N2 - ABSTRAK Persoalan lingkungan yang dihadapi sekarang bersifat kompleks dan global. Masyarakat dihadapkan pada persoalan pencemaran lingkungan (air, tanah, dan udara) yang dapat menimbulkan pelbagai penyakit, bencana, dan dampak yang tidak bagus bagi kelangsungan hidup manusia. Permasalahan krisis ekologis diperparah dengan eksploitasi hutan secara besar-besaran. Hutan, dan segala organisme yang ada di dalamnya, merupakan bagian dari komponen ekologis. Hutan, terutama di Indonesia, berfungsi sebagai penyangga keseimbangan ekologis dan penentu kestabilan alam. Pemeliharaan lingkungan hidup merupakan penentu keseimbangan alam. Padahal patut digarisbawahi, bahwa masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam. Ditambah ritualitas-personal pun meningkat dan para pemuka agama semakin semangat untuk berdakwah. Dengan demikian, penanggulangan ekologis dapat mengggunakan pendekatan agama, dalam hal ini dengan pemaknaan hadis. Hal itu disebabkan, hadis merupakan pedoman umat Islam kedua, setelah al-Qur'an, yang memberikan arahan dan penjelasan atas kelengkapan ajaran Islam. Maka, permasalahan atau pertanyaan yang coba dijawab dalam penelitian ini yaitu, (1). Bagaimana konseptualisasi hadis-hadis Nabi saw. berkaitan dengan menjaga keseimbangan ekologis?. (2). Bagaimana relevansinya dalam upaya penyelamatan krisis ekologis dengan konteks kekinian dalam bingkai ke-Indonesia-an?. Penelitian ini menggunakan metode tematik, dan menggunakan pendekatan historis-hermeneutis. Pendekatan historis di maksudkan untuk menguji validitas dan otentisitas sumber dokumen (teks-teks hadis) dan memahami hadis dengan cara mempertimbangkan kondisi historis-empirik pada masa Nabi saw. Sedangkan pendekatan hermeneutik digunakan dalam rangka memunculkan makna hadis yang kontekstual. Adapun langkah operasionalnya menggunakan penggabungan teori Musahadi HAM dan Nurun Najwah. Langkah itu secara garis besar terdiri atas dua tahapan, yaitu kritik eidetis dan kritik praksis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, bahwa Nabi saw. sudah mengajarkan upaya menjaga keseimbangan ekologis. Hal itu tergambar dalam hadis-hadis keseimbangan ekologis. (1). Berupa anjuran menanam tumbuhan dan pohon, yakni konsep menyelaraskan antara bercocok tanam dan penghijauan. (2). Keutamaan menghidupkan tanah mati, yakni konsep mengelola tanah (alam) menjadi lebih produktif. (3). Anjuran menanam walaupun hendak kiamat, yakni konsep menjaga keseimbangan ekologis selama masih hidup dan sebelum terjadi kerusakan. (4). Larangan menebang pohon bidara, yakni konsep larangan menebang dan merusaknya pohon dengan percuma; karena masyarakat saat itu sangat memanfaatkan pohon tersebut sebagai obat, berteduh, memandikan jenazah dan lainnya. (5). Larangan menebang pohon di Mekkah dan di Madinah, yakni konsep pada setiap daerah harus ada konservasi dan peraturan untuk merusak dan memusnahkan populasi tumbuhan. div PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Lingkungan Hidup KW - Ekologi M1 - skripsi TI - KESEIMBANGAN EKOLOGIS DALAM HADIS NABI SAW. (STUDI MA'ANI AL-HADIS) AV - restricted ER -