TY - THES N1 - Pembimbing: Yulia Nasrul Lathifi, S.Ag, M.Hum ID - digilib64255 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64255/ A1 - Mardhiana Putri Utami, NIM.: 06110039 Y1 - 2010/06/30/ N2 - Dr. Taufiq El Hakim adalah salah satu sastrawan Arab modern dari Mesir yang memiliki sekitar lima puluh karya di bidang sastra, baik dalam bentuk novel maupun naskah drama. Salah satu karyanya adalah cerpen ?Maraakibu Asy- Syams? yang terdapat dalam antologi cerpen Laylatuz Zifaf. Cerita dalam Maraakibu Asy-Syams ini berawal dari persahabatan seorang pemahat patung dan seorang tukang kayu. Si tukang kayu mencintai permaisuri. Setelah permaisuri meninggal, si tukang kayu ingin mendapatkan patung permaisuri, sebagai tempat mencurahkan cinta. Akan tetapi, ia tidak berhasil mendapatkan patung permaisuri dan nekat membawa jasad permaisuri dari istana. Ketika pasukan dari istana berhasil mengejarnya, si tukang kayu menceburkan diri ke dalam sungai dan tubuhnya pun dimakan buaya-buaya kelaparan. Kemudian jasad permaisuri dikembalikan ke dalam peti dan di bawa kembali ke istana. Dalam mengkaji cerpen ini, penulis menggunakan pendekatan pragmatik sebagai analisisnya. Pendekatan pragmatik memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Teori yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah teori moral yang diusung oleh Atar Semi. Atar Semi mengungkapkan bahwa sebuah karya sastra mengandung nilai dan pendidikan yang luhur serta bisa menjadi ruhruh pendorong untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Seseorang yang mampu mencapai tujuan yang baik dalam sebuah cerita dapat menjadi suri tauladan bagi para pembacanya. Sastra memiliki harkat, martabat, dan nilai yang lebih tinggi dari nilai seni yang bersifat umum sehingga mampu memberikan motivasi lebih untuk mencapai kehidupan masyarakat yang harmonis dengan akhlak yang baik. Pembaca mempunyai peran penting dalam menilai sebuah karya sastra dari aspek bermanfaat atau tidaknya karya tersebut. Dalam cerpen Maraakibu Asy-Syams terkandung beberapa pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca, diantaranya: (1) Kebebasan adalah sesuatu yang prinsip dalam hidup. Kebebasan yang dimaksud dalam cerpen ini adalah kebebasan yang terkait dengan human right. (2) Kesetiaan. Kesetiaan yang terlihat pada tokoh utama, si tukang kayu, merupakan kesetiaan yang timbul karena cinta yang tulus kepada sang permaisuri sehingga membuat ia rela mengorbankan apapun tanpa mengharap balasan dari orang yang dicintainya. (3) Cinta yang tulus harus disertai dengan pengorbanan. Si tukang kayu rela mempertaruhkan keselamatan dirinya demi cintanya kepada sang permaisuri. (4) Keyakinan sangat diperlukan untuk mempertinggi nilai hidup dan memperkaya hidup. Setiap manusia harus memiliki keyakinan di dalam hatinya tentang sesuatu yang dianggapnya benar untuk meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia. (5) Pentingnya persamaan derajat dalam tatanan kehidupan masyarakat. Sebuah kebenaran harus diungkapkan demi memperjuangkan persamaan derajat dalam kehidupan bermasyarakat. (6) Keikhlasan. Si pembuat perahu memberikan cinta dan kasih yang tulus tanpa mengharap balasan apapun dari orang yang ia cintai PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Cerpen KW - Bahasa Arab KW - Kesusastraan Arab M1 - skripsi TI - AL-QISHSHAH AL-QASHIRAH MARAKIB AL-SYAMS LI-TAUFIQ AL-HAKIM AV - restricted EP - 51 ER -