%A NIM.: 18102050013 Silvia Nur Alam Sari %O Pembimbing: Dr. Muh. Ulil Absor, S.H.I., MA %T PROSES PEMBERDAYAAN MELALUI FAMILY DEVELOPMENT SESSION (FDS) PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN GRADUASI MANDIRI DI KAPANEWON BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL %X Penelitian mengenai pengentasan kemiskinan di Indonesia sudah banyak dilakukan, salah satunya penelitian mengenai pengentasan kemiskinan melalui program keluarga harapan (PKH), namun penelitian yang mengkaji mengenai proses pemberdayaan melalui family development session (FDS) dalam meningkatkan jumlah graduasi mandiri belum banyak dilakukan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pemberdayaan melalui FDS PKH di Kapanewon Banguntapan dan mengetahui faktor pendorong dan penghambat KPM dalam melakukan graduasi mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori pemberdayaan dengan tahapan pemberdayaan menurut Soekanto. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 8 narasumber. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan validasi data yaitu dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan di Kapanewon Banguntapan sudah dilakukan terdapat 7 tahapan pemberdayaan yaitu persiapan, asesmen/pengkajian, perencanaan program, performulasian aksi, pelaksanaan/intervensi, evaluasi, dan terminasi. Bentuk pemberdayaan yang dilakukan pendamping dalam menyampaikan materi pada pertemuan FDS yaitu melalui sosialisasi, diskusi, praktek, dan permainan. Adapun materi yang disampaikan dalam pertemuan FDS atau pertemuan peningkatan kemamuan keluarga (P2K2) yaitu dari modul pendidikan dan pengasuhan anak, modul kesehatan dan gizi, pengelolaan keuangan keluarga, perlindungan sosial, kesejahteraan sosial dan penanganan dan pencegahan stunting. Faktor pendorong terjadinya graduasi mandiri yaitu kesadaran KPM jika kondisinya sudah sejahtera, memiliki usaha yang stabil, memiliki penghasilan tinggi, merasa ada yang lebih membutuhkan dari pada KPM tersebut, dan merasa terlalu lama mendapatkan bantuan sosial PKH. Faktor penghambat yaitu masih banyak KPM yang memiliki mental miskin tidak mau keluar dari zona nyaman, ditandai dengan kurangnya kesadaran peserta terkait ekonomi yang sudah sejahtera, ketergantungan pada bantuan sosial, tidak mau melepaskan bantuan sosial dikarenakan ditetapkan sebagai penerima manfaat oleh pemerintah. %K Family Development Session (FDS); graduasi mandiri; PKH %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib64298