@mastersthesis{digilib64331, month = {December}, title = {KESIAPAN MENIKAH DAN BERBAGI PERAN PADA CALON PENGANTIN : Studi Kasus Di Kecamatan Sananwetan}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 212200012018 Citra Ramadhanty}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Nina Mariani Noor, SS., MA.}, keywords = {calon pengantin; bimbingan pranikah; pernikahan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64331/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana kesiapan menikah calon pengantin yang telah mengikuti bimbingan pranikah. Bimbingan pranikah diberikan oleh Kantor Urusan Agama Sananwetan untuk menekan angka perceraian di wilayah tersebut. Data penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai sejauh mana para calon pengantin mempersiapkan diri untuk kehidupan pernikahan. Kesiapan menikah dinilai sangat penting mengingat bahwa hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka perceraian di Indonesia. Dengan adanya kesiapan menikah yang baik, diharapkan kehidupan rumah tangga dan keluarga akan berlangsung harmonis dan bahagia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Terdapat empat pasang calon pengantin yang menjadi narasumber dalam wawancara penelitian ini. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mereka mengenai kesiapan menikah dan apa saja yang mendasari pernikahan itu terjadi. Dalam penelitian ini juga dijelaskan bagaimana bimbingan pranikah diberikan layanannya kepada calon pengantin sehingga mereka bisa memahami materi yang disampaikan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada satu aspek dalam kesiapan menikah yang masih belum terpenuhi, yaitu kesiapan peran. Dari empat pasang calon pengantin yang diwawancarai, tiga diantaranya calon pengantin pria merasa bahwa tanggung jawab penuh terkait masalah rumah tangga seharusnya ditanggung oleh perempuan, meskipun mereka tetap diberi izin untuk bekerja di luar rumah. Mereka berharap bahwa walaupun istri bekerja di luar, ia tetap memprioritaska tugas-tugas rumah seperti mencuci pakaian dan piring serta menjaga kebersihan rumah. Selain itu pola asuh dan pendidikan anak juga dianggap menjadi tanggung jawab perempuan.} }