@phdthesis{digilib64376, month = {January}, title = {DI BALIK TABIR STIGMATISASI: PENGALAMAN DAN KESADARAN GANDA MAHASISWI PEROKOK DI YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20107020041 Ahmad Nadhif Haq}, year = {2024}, note = {Pembimbing: B.J. Sujibto, M.A.}, keywords = {motivasi; merokok; eksistensi diri; nikotin}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64376/}, abstract = {Perempuan merokok, khususnya di Yogyakarta, terjebak dalam lingkungan yang tidak ramah kepada mereka. Stigma buruk atas perilaku merokok yang dilakukan oleh perempuan masih cukup kental diterima oleh mereka. Dengan demikian, tindakan merokok bagi perempuan tidaklah mudah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melacak pengalaman dan gejala double consciousness dalam fenomena mahasiswi perokok di Yogyakarta. Gejala stigmatisasi dan marginalisasi pada kelompok minoritas telah diamati secara telaten melalui konsep double consciousness oleh William Edward Burghardt Du Bois. Double consciousness mendasarkan diri pada deskripsi fenomenologis pembentukan diri dalam kondisi rasialisasi pada konteks masyarakat Amerika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan informasi yang mendalam dari sumber primer melalui wawancara terhadap 8 mahasiswi perokok di Yogyakarta. Untuk mendukung data primer, observasi dan dokumentasi dilakukan sebagai sumber data sekunder. Hasilnya, penelitian ini menemukan gambaran pengalaman sehari-hari mahasiswi perokok di Yogyakarta dalam selubung double consciousness. Dalam pengalaman mereka, terdapat pembentukan konsep diri baru. Selanjutnya, bentuk-bentuk kesadaran ganda mahasiswi perokok terekonstruksi dalam penelitian ini, meliputi: (1) adanya veil (tabir) berupa stigma atau stereotipe; (2) Terbentuknya twoness (keduaan) berupa segregasi out-group dan in-group; (3) Double consciousness berwujud perbedaan cara berperilaku sebagai in-group dan out-group. Terakhir, beberapa implikasi kesadaran ganda dalam keseharian mereka juga berhasil dianalisis. Beberapa implikasi tersebut yaitu: (1) Upaya penyembunyian diri; (2) Evaluasi diri berkaitan dengan kebiasaan merokok; dan (3) Pengurangan konsumsi rokok.} }