relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64425/ title: AKTUALISASI DIRI PERSPEKTIF MUHAMMAD IQBAL & KONFUSIUS (STUDI KOMPARASI) creator: Febrian Ferdy Pratama, NIM.: 19105010054 subject: Aqidah Filsafat subject: Filsafat Islam description: Pembahasan tentang tema-tema aktualisasi diri cukup digandrungi kembali bersamaan dengan problematika mental health yang sedang populer mengjangkiti manusia modern hari ini. Problematika tersebut hadir karena manusia gagal dalam beraktualisasi sesuai dengan tuntutan realitas yang dihadapi semakin cepat roda perputaran zamannya. Manusia membutuhkan prinsip-prinsip utama yang menjadi pedoman dalam proses aktualisasi dirinya. Tanpa mempunyai pedoman prinsip tersebut, niscaya manusia tidak akan berhasil dalam mengaktualisasikan dirinya atau dapat juga ia beraktualisasi menuju orientasi yang negatif seperti menggunakan kecerdasannya untuk merusak alam dan memperbudak sesama manusia. Penelitian ini mencoba mengelaborasikan konsep aktualisasi diri dari dua tokoh yang berangkat dari akar tradisi yang berbeda, Muhammad Iqbal dari Tradisi Islam dan Konfusius dari Tradisi China. Penelitian ini merujuk kepada sumber primer dari kedua tokoh diantaranya “The Reconstruction Religious Though in Islam” karya Muhammad Iqbal dan “The Analect” karya Konfusius beserta sumber-sumber sekunder yang berkaitan dengan tema aktualisasi diri manusia. Jenis penelitian yang dikerjakan ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif melalui analisa pustaka (liberary research) melalui teknik pengelolaan data model dokumentasi kemudian dilakukan studi reflektif atas berbagai data yang berhasil didapat menggunakan pendekatan filosofis untuk mengetahui sejauh mana konsep-konsep pemikiran Muhammad Iqbal dan Konfusius dapat dielaborasi melalui penemuan atas persamaan dan perbedaan di antara keduanya. Hasil penelitian ini menunjukkan kedua tokoh yang dielaborasi sama-sama memiliki konsep aktualisasi diri menuju manusia paripurna. Manusia sempurna dalam istilah Muhammad Iqbal disebut sebagai Insan Kamil, sedangkan dalam bahasa Konfusius disebut sebagai Junzi. Perbedaannya terletak pada karakteristiknya antara pemikiran Muhammad Iqbal yang berorak teologis dan Konfusius yang bercorak sosiologis. Aktualisasi menuju Insan Kamil dapat ditempuh dengan menerapkan kesadaran: 1) taat kepada hukum Tuhan, 2) self controlling (penguasaan diri), 3) niyabat Ilahi (kekhalifahan Tuhan) serta menerapkan laku beragama antropik-spiritualistis yang mengkorelasikan corak beragama: 1) teologis-ideologikal, 2) humanis-fungsional, 3) mistik-emosional. Sedangkan Junzi dapat diaktualisasikan melalui penerapan dua ragam sistem etik. Pertama, etika individu: yi (kelayakan), li (sopan santun), zhi (kebijaksanaan), tao (jalan). Kedua, etika sosial: ren (kemanusiaan), wu lun (harmonisasi lima hubungan), zhengming (pembetulan nama-nama). Persamaan keduanya berangkat dari kesadaran manusia sebagai pusat dari interaksi sehingga berkonsekuensi pada afirmasi penuh atas realitas. Kehidupan di dunia ini bukanlah sesuatu yang harus dijauhi, melainkan harus diolah dengan penuh daya kreatif agar terciptanya suatu peradaban kemanusiaan yang kukuh. date: 2024-01-05 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64425/1/19105010054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64425/2/19105010054_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Febrian Ferdy Pratama, NIM.: 19105010054 (2024) AKTUALISASI DIRI PERSPEKTIF MUHAMMAD IQBAL & KONFUSIUS (STUDI KOMPARASI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.