%0 Thesis %9 Skripsi %A DEVY ARISANDI, NIM.: 09141035 %B /S1 - Skripsi/Fakultas Adab/ %D 2011 %F digilib:6455 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K evaluasi, ketersediaan koleksi, analisis sitiran %T EVALUASI KETERSEDIAAN LITERATUR BERDASARKAN ANALISIS SITIRAN TERHADAP LAPORAN PENELITIAN BAHASA DAN SASTRA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6455/ %X ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis literatur yang disitir, bahasa literatur yang disitir, dan ketersediaan literatur yang disitir terhadap Laporan Penelitian Bahasa dan Sastra tahun 2006-2010. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi pustaka yang bersifat kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, dokumentasi, dan interview. Pengumpulan data dilakukan dengan memfotokopi daftar pustaka 41 Laporan Penelitian, memeriksa kelengkapannya dan memasukan data dalam komputer untuk dapat diolah serta dianalisis. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada sembilan jenis literatur digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan laporan penelitian. Buku menempati peringkat pertama yaitu 590 (73,57%), diikuti makalah 58 (7,23%), laporan penelitian 49 (6,11%), artikel 35 (4,36%). kamus 28 (3,49%), skripsi 14 (1,42%), disertasi 12 (1,22%), surat kabar 12 (%), tesis 10 (1,01%), dan terbitan pemerintah 6 (0,61%). Sedangkan ketersediaan literatur jumlahnya 162 (24,29%) sitiran tersedia dan 505 (75,71%) sitiran tidak tersedia di perpustakaan Balai Bahasa Semarang. Buku merupakan jenis literatur yang paling banyak disitir, yaitu 590 sitiran (73,57%) yang tersedia di perpustakaan sebanyak 126 (18,89%) dan yang tidak tersedia sebanyak 464 (69,57%), kemudian diikuti laporan penelitian 49 sitiran (6,11%) yang tersedia 15 (2,25%) yang tidak tersedia 34 (5,10%), kamus 28 sitiran (3,49%) yang tersedia 21 (3,15%) yang tidak tersedia 7 (1,05%). Bahasa literatur yang disitir adalah bahasa Indonesia yang menempati peringkat pertama dengan jumlah 735 (91,56%) sitiran, diikuti bahasa Inggris mencapai 50 (6,23%) sitiran, dan yang terakhir adalah bahasa Jawa mencapai 17 (2,12%) sitiran. div %Z Pembimbing: Umar Sidik, S.I.P., M.Pd.