%0 Thesis %9 Masters %A Hendri Utami, NIM.: 21205032021 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2024 %F digilib:64560 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Tafsir Maqasidi; mitigasi bencana; pelestarian alam %P 102 %T TAFSIR MAQASIDI TENTANG MITIGASI BENCANA DALAM AL-QUR’AN SURAH YUSUF %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64560/ %X Bencana di dunia ini seakan tidak pernah berhenti dan semakin sering terjadi, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, kebakaran hutan, dan kemarau. Manusialah yang seharusnya beradaptasi dengan apa yang terjadi di bumi dengan melakukan mitigasi bencana. Mitigasi bencara merupakan serangkaian upaya dan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Narasi terkait bencana harus disikapi, bukan sekadar diterima sebagai takdir, cobaan, dan penyiksaan. Dengan kata lain, ini juga menjadi suatu pelajaran berharga yang harus disikapi dengan bijak. Pemaknaan Q.s Yusuf [12]: 47 selama ini dalam narasi kisah Yusuf yang ada di dalam kitab-kitab tafsir hanya dijelaskan melalui cerita-cerita israilyat tanpa mencoba menggali apa sebenarnya maqasid di balik cerita itu. Maka tafsir maqasidi sebagai kajian teori dalam penelitian ini menduduki posisi yang dinilai relevan untuk melihat Q.s Yusuf [12]: 47 dengan pemahaman yang berbeda sehingga menjadi lebih dinamis dan optinis dalam memaknai. Jenis penelitian ini kualitatif yang bersifat library research, dan merujuk pada data yang bersumber dari kitab-kitab tafsir klasik, kontemporer dan lokal. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif-interpretatif. Alur pada penelitian ini dimulai dengan menjelaskan tentang mitigasi bencana, menjelaskan bagaimana pandangan mufassir terhadap Q.s Yusuf [12]: 47, dan terakhir penafsiran yang telah dijelaskan akan dianalisis menggunakan pendekatan tafsir maqasidi untuk menjelaskan aspek-aspek maqasid yang terdapat dalam kisah Yusuf pada Q.s Yusuf [12]: 47 tentang mitigasi bencana. Berdasarkan analisis menggunakan langkah-langkah tafsir maqasidi, terdapat beberapa aspek kemaslahatan di balik kisah Yusuf dalam Q.s Yusuf [12]: 47 tentang mitigasi bencana. Pertama Min h}ai}su al-Wujud (produktif), bentunya Nabi Yusuf memerintahkan untuk menanam selama tujuh tahun (produktif). Min h}ai}su al-‘Adam (protektif), bentuknya Nabi Yusuf memerintahkan untuk menyimpan/menabung untuk antisipasi. Dari segi produktif dan protektif adalah menunjuk pejabat yang propesional (amanah dan alim). Adapun dimensi maqa>s}idinya yaitu: hifz al-Nafs dan hifz al-Nasl (pentingnya menjaga keselamatan jiwa untuk tetap hidup), hifz al-Din (pentingnya menjaga nilai agama dalam kehidupan), hifz al-Mal dan hifz Daulah (menjaga harta dan menjaga negeri), hifz al-Bi’ah (menjaga lingkungan/ekologi). Kemudian nilai maqashidnya berupa nilai keadilan (al-adalah), pada hakikatnya semua makhluk yang berbuat baik, akan medapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT sekalipun seorang itu tidak percaya kepada-Nya. Nilai kemanusiaan dan kesetaraan (al-Insaniyah-al-Musawah), terlihat pada tindakan Nabi Yusuf yang memikirkan orang lain, di mana tindakan Nabi Yusuf pada persediaan makanan yang disimpan tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk kepentingan umum, dan tidak pandang bulu. %Z Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag