@mastersthesis{digilib64585, month = {January}, title = {TELAAH EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN ISLAM TAHA ABDURRAHMAN DALAM PROYEK REFORMASI TUR{\=A}TS ISLAM-ARAB}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21205012001 Wilda Rochman Hakim}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Dr. KH. Shofiyullah MZ, S. Ag., M.Ag.}, keywords = {Taha Abdurrahman; pemikiran Islam kontemporer; modernitas; integratif; studi Islam}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64585/}, abstract = {Penelitian ini berjudul, ?Telaah Epistemologi Pemikiran Islam Taha Abdurrahman dalam Proyek Reformasi Tur{\=a}ts Islam-Arab?. Penelitian ini berangkat dari kegelisahan pencarian atas alternatif baru dalam pembacaan tur{\=a}ts (tradisi) Islam. Selama ini, mainstream pembacaan tur{\=a}ts, khususnya corak pemikir had{\=a}tsiy{\=u}n (reformis) Islam kurang afirmatif terhadap aspek kekhususan dan nilai-nilai indigenous (orisinalitas) turats. Bahkan tidak jarang, tur{\=a}ts dianggap sebagai sumber kemunduran Islam. Alhasil, trust (kepercayaan) terhadap tur{\=a}ts sebagai sumber keilmuan dan identitas diri umat Islam semakin menurun, sebaliknya geliat untuk mengekor pada tur{\=a}ts peradaban lain justru semakin menguat. Berangkat dari kegelisahan tersebut, penelitian ini mengangkat Taha Abdurrahman, sebagai salah satu pemikir Islam yang menyuarakan ?kritik atas kritik tur{\=a}ts? dan pembacaan tur{\=a}ts yang berangkat dari kekhususan dan nilai indigenous tur{\=a}ts. Pemikir Maroko ini, merupakan salah satu tokoh yang berupaya mengkritisi dan mengevaluasi kecenderungan liberalis dalam pembacaan tur{\=a}ts, khususnya corak Muhammad Abid al-Jabiri. Menurut Taha, al-Jabiri mewakili mainstrem pandangan separatis-diferensial terhadap tur{\=a}ts. Untuk meng-counter kecenderungan tersebut, Taha membangun corak pembacaan tur{\=a}ts yang membalikkan (al-qobl) corak al-Jabiri tersebut. Proyek ini ia sebut sebagai ?pembaharuan metodologi dalam reformasi tur{\=a}ts?. Penelitian ini berupaya mengungkap latar belakang dan konteks munculnya proyek reformasi tur{\=a}ts dengan menekankan dimensi historisnya, serta mendeskripsikan sekaligus menganalisis konstruksi fundamental dari proyek reformasi tur{\=a}ts Taha Abdurrahman secara filosofis, yaitu melalui kajian epistemologi dengan mempertanyakan sumber pengetahuan (origin), metode (proses dan prosedur), pendekatan, kerangka teori, fungsi dan peran akal, tipologi argumentasi, tolak ukur validitas keilmuan, prinsip-prinsip dasar, kelompok ilmuwan pendukung, serta hubungan antara subjek dan objek. Hasil penelitian ini kemudian dibaca secara kritis dengan melihat sejauh mana relevansinya dalam perkembangan studi Islam (Islamic studies) di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, gagasan reformasi tur{\=a}ts Taha Abdurrahman lahir dan dilatarbelakangi oleh motif, sebab dan tujuan-tujuan yang spesifik. Kedua, proyek reformasi tur{\=a}ts Taha Abdurrahman menekankan pada aspek metodologi, bukan produk-produk tur{\=a}ts. Proyek ini dilakukan dalam mekanisme yang memperhatikan sisi indigenous dan orisinalitas tur{\=a}ts, yaitu dengan memperhatikan prinsip pragmatis (mabda? al-tad{\=a}wul), prinsip interpenetrasi keilmuan (mabda? tad{\=a}khul al-ma?rifah) dan prinsip penyelarasan pengetahuan (mabda? taqrib al-ma?rifah). Konstruksi epistemologi pemikiran Islam Taha Abdurrahman yang bernuansa integratif (tak{\=a}muli) dan menyoroti aspek kekhasan tur{\=a}ts dalam nalar praktisnya (al-?aql al-?amali), dapat dijadikan alternatif dalam kerangka pembacaan tur{\=a}ts Islam di era kontemporer, terkhusus lagi dalam studi Islam (Islamic studies) di Indonesia. Ketiga, relevansi pemikiran tur{\=a}ts Taha Abdurrahman dalam studi Islam di Indonesia adalah menghadirkan metodologi tur{\=a}ts yang kompatibel untuk dialog peradaban yang setara, menghadirkan metodologi tur{\=a}ts yang mampu untuk memproduksi tur{\=a}ts-tur{\=a}ts baru yang konstekstual dengan kondisi zaman, serta menegaskan studi Islam yang memadukan antara pengetahuan, riset dan kontribusi nyata melalui konstruksi nalar praktis tur{\=a}ts Islam.} }