@mastersthesis{digilib64704, month = {January}, title = {MEMAKNAI KONSTRUKSI SEKSUALITAS DI KALANGAN MAHASISWA PENYANDANG DISABILITAS NETRA DI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18200010176 Irvan Renaldi}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Nina Mariani Noor, SS., MA.}, keywords = {Seksualitas, Penyandang Disabilitas, Makna Perilaku Manusia}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64704/}, abstract = {Selama ini penyandang disabilitas dianggap seseorang yang tidak mempunyai daya tarik seksual (aseksual). Selain itu adanya diskriminasi terhadap penyandang disabilitas dalam ruang lingkup seksualitas. Terutama pemahaman seputar masalah seks dan daya tarik seksual. Sehingga berpengaruh kepada penyandang disabilitas netra dalam mengekspresikan seksualitasnya. Berlandaskan permasalahan tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang memaknai konstruksi seksualitas di kalangan mahasiswa penyandang disabilitas netra berdasarkan pengalamannya. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif deskriptif dengan menyertakan 5 (lima) mahasiswa penyandang disabilitas netra di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai informan dalam penelitian. Kemudian informasi dari data penelitian ini dianalisis menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim tentang makna tindakan/perilaku manusia. Hasil penelitian menunjukkan penyandang disabilitas netra tidak bersifat aseksual. Meskipun dalam konstruk masyarakat seksualitas masih sesuatu yang dianggap tidak pantas untuk dibincangkan dan adanya stigmatisasi terhadap penyandang disabilitas. Daya tarik seksual penyandang netra menjadikan fisik bukan menjadi faktor utama ketertarikan seksual, tetapi lebih kepada suara, perilaku, dan sentuhan tangan/cara gandeng. Kemudian secara tidak sadar pemahaman penyandang disabilitas netra turut mengkonstruksi pemahaman dimasyarakat secara umum. Seks bagi disabilitas netra mengarah kepada hubungan suami istri, tidak melakukan hubungan seksual, dan sistem reproduksi. Penyandang disabilitas netra mengekspresikan seks dengan onani/masturbasi, menonton film/membaca novel, dan melakukan hubungan berpacaran. Semuanya tidak lepas karena faktor pengaruh dari adanya libido seksual, pendidikan seks, dan seks bebas. Menjaga organ reproduksi bagi penyandang disabilitas netra merupakan sesuatu yang penting, demi terhindar dari sesuatu bentuk negatif yang berpengaruh untuk memiliki keturunan} }