%0 Thesis %9 Masters %A Nafita Amelia Nur Hanifah, NIM.: 20201021007 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2023 %F digilib:64827 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Sunan Bonang, Haul, Tradisi, Perubahan Sosial-Keagamaan %P 138 %T HAUL SUNAN BONANG DAN PERUBAHAN SOSIAL-KEAGAMAAN MASYARAKAT TUBAN TAHUN 1965-2019 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64827/ %X Haul Sunan Bonang diselenggarakan sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat Kabupaten Tuban. Pada masa itu, masyarakat masih abangan dan kental akan berbagai tradisi nenek moyang. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan, yakni tradisi Manganan di Kuburan. Pelaksanaan dalam tradisi itu mengacu ke dalam perilaku-perilaku syirik, di mana makam atau kuburan dijadikan sebagai tempat terkabulnya doa-doa. Mereka bukan menjadikan makam wali sebagai perantara dalam berdoa kepada Allah Swt, namun meminta langsung kepada roh wali tersebut. Oleh karena itu, kegiatan haul ini bertujuan untuk mempengaruhi perilaku sosial-keagamaan masyarakat yang lebih Islami dan sesuai dengan ajaran Islam. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah perubahan sosial-keagamaan masyarakat setelah adanya kegiatan Haul Sunan Bonang. Untuk mendekati permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi. Pendekatan ini digunakan untuk memperoleh fakta-fakta sejarah terkait dengan kondisi masyarakat Kabupaten Tuban dari segi sosial-budaya dan keagamaan masyarakat sebelum dan sesudah adanya Haul Sunan Bonang. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori perubahan sosial oleh Selo Soemardjan, yang digunakan untuk melihat perubahan sosial-keagamaan masyarakat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi 4 tahapan yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, secara historis kemunculan haul sebagai respon atas permasalahan sosial-keagamaan masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dalam rentan tahun 1965-2019 kegiatan haul tidak mengalami perkembangan pada setiap tahunnya. Perkembangannya terlihat pada rangkaian acara yang mengiringi kegiatan haul semakin bertambah, kemudian menyebabkan semakin banyaknya jamaah yang hadir dari berbagai penjuru daerah. Kedua, perubahan sosial-keagamaan masyarakat sesudah adanya kegiatan haul dapat dilihat pada beberapa bidang yaitu bidang ibadah, bidang akidah, dan bidang muamalah. Ketiga, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan sosial-keagamaan masyarakat yaitu faktor agama, faktor budaya, dan faktor ekonomi. %Z Pembimbing: Dr. Imam Muhsin, M. Ag.