TY  - THES
N1  - Pembimbing: Ro?fah, M.S.W., M.A., Ph.D.
ID  - digilib64952
UR  - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64952/
A1  - Fatimah Yusuf, NIM.: 20200012006
Y1  - 2024/01//
N2  - Pernikahan usia anak merupakan satu dari sekian problem sosial
yang terus berlanjut lantaran nilai nilai gender tradisional dan ideologi
dominan yang menempatkan laki laki sebagai sumber pengetahuan
maupun kebenaran senantiasa dilanggengkan. Hal tersebut semakin
kuat dan terwariskan berkat interpretasi terhadap teks agama yang
menyisihkan pengalaman perempuan. Sebagai sebuah negara
berkembang, praktik p ernikahan anak masih tinggi di Indonesia. Sinjai
menjadi daerah yang belum bebas dari kasus tersebut. Menariknya,
praktik pernikahan usia anak yang masih bergulir menghadapi
tantangan berupa perubahan zaman dan pola pikir generasi muda yang
terpapar dengan media baru, pendidikan dan aktualisasi diri di ruang
publik. Penelitian ini berusaha untuk meneruskan diskusi mengenai tren
menunda pernikahan yang dilakukan oleh banyak anak muda atau
secara spesifik perempuan di usia dewasa awal.
Penelitian ini termasu k penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi terhadap perempuan lajang yang ada di Sinjai khususnya
k ecamatan Sinjai Utara . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun pemilihan informan
ditentukan berd asarkan beberapa kriteria. Kerangka pilihan rasional
James S. Coleman ditambah konsep agensi kemudian dipakai untuk
menganalisis data yang diperoleh.
Penulis menemukan rasionalitas perempuan lajang (aktor) yang
melakukan penundaan tidak lepas dari terbentu knya pemaknaan, alasan
menunda, dan strategi mereka terhadap pernikahan (sumber daya).
Pernikahan dimaknai oleh aktor sebagai: ( 1 ) sarana dalam mendapatkan
pengakuan hukum dan agama; ( 2 ) sarana relasi heteroseksual; 3 )
sarana untuk mencapai tujuan bersama ; 4 ) sarana ibadah; dan 5 )
sarana penyatuan. Alasan aktor menunda pernikahan, di antaranya:
belum menemukan pasangan yang tepat, belum siap secara mental, dan
sedang memulai karier. Tindakan aktor dalam menunda pernikahan
didasarkan pada nilai keamanan d an nilai penerimaan. Kedua nilai
tersebut menjadi strategi aktor untuk tetap eksis dengan keputusan
menunda. Selain rasionalitas, perempuan lajang yang menunda juga
memiliki agensi. Bentuk agensi mereka adalah adalah the power to dan
the power within
PB  - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
KW  - Rasionalitas
KW  - Perempuan Lajang
KW  -  Menunda Pernikahan
KW  -  Pernikahan Usia Anak
KW  -  Agensi
M1  - masters
TI  - RASIONALITAS PEREMPUAN LAJANG SINJAI DALAM MENUNDA PERNIKAHAN
AV  - restricted
EP  - 99
ER  -