@phdthesis{digilib65243, month = {May}, title = {PENGALAMAN SOSIAL PENGGUNA BUS TRANS JOGJA (Studi Kasus Halte Ngabean dan Halte Condong Catur)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20107020053 Geizka Mendhika}, year = {2024}, note = {PEmbimbing: Achmad Uzair, S.IP., M.A, Ph.D.}, keywords = {transportasi umum; Bus Rapid Transit; kelas sosial}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65243/}, abstract = {Kajian mengenai alat transportasi dalam bidang ilmu sosiologi merupakan sebuah hal yang penting mengingat bahwa alat transportasi mempengaruhi ruang fisik dan masyarakat, sebagaimana fungsinya dalam menjangkau hubungan antar manusia, antar kota, dan kemajuan teknologi. Keberadaan layanan Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Yogyakarta atau dikenal dengan bus Trans Jogja sebagai fasilitas publik selama lebih dari 10 tahun memiliki daya tarik bagi peneliti, mengenai perkembangannya serta alasan masyarakat menggunakan alat transportasi tersebut dalam menunjang mobilitas fisik dan sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus, mencari tahu realitas dan fenomena transportasi umum di Kota Yogyakarta melalui pengalaman sosial pengguna bus Trans Jogja di dua titik lokasi, yakni Halte Ngabean dan Halte Condong Catur. Melalui teori Fenomenologi oleh Alfred Schutz, peneliti bertujuan dalam menganilisis tindakan yang dilakukan individu sebagai pengguna aktif bus Trans Jogja agar mampu menawarkan pandangan alternatif mengenai sejauh mana fasilitas publik bisa bermanfaat bagi masyarakat perkotaan. Hasil penelitian menjabarkan setiap masyakarat Kota Yogyakarta yang menjadi pengguna aktif bus Trans Jogja kemudian dikelompokkan melalui frekuensi penggunaannya, yakni pengguna reguler dan pengguna non reguler. Kelompok jenis pengguna ini memiliki motif alasan dan tujuan yang berbeda dalam menggunakan transportasi umum tersebut. Pengguna reguler menjadikan bus Trans Jogja sebagai transporasi utama untuk menjalankan peran dalam bekerja atau menuju lembaga pendidikan. Namun, pengguna non reguler menjadikannya sebagai sarana alternatif ketika kondisi yang tidak memungkinkan. Diketahui bahwa bus Trans Jogja setiap tahunnya mengalami perkembangan dilihat melalui perbaikan pada armada bus, halte pemberhentian, hingga penambahan fasilitas seperti papan informasi.} }