@phdthesis{digilib65273, month = {March}, title = {ANALISIS KECACATAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.:18106060048 Ulul Amam}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Dr. Ir. Yandra Rahadian Perdana, S.T, M.T}, keywords = {SQC; FMEA; Shoe; kecacatan produk}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65273/}, abstract = {UD. Abi Mulya merupakan salah satu produsen sepatu lokal yang berlokasi di Kabupaten Jombang. Proses produksi sudah dilakukan sesuai SOP, namun masih terdapat kecacatan. Kecacatan pada produk berdampak buruk bagi perusahaan karena operator harus melakukan perbaikan dan mengakibatkan waktu serta biaya tidak efektif. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya kecacatan dan usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan pada produk sepatu. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Model analisis penelitian menggunakan metode SQC dan FMEA. Metode SQC digunakan untuk mengetahui proporsi kecacatan dan identifikasi penyebab asal mula terjadinya jenis kecacatan pada sepatu. Sedangkan metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan produk sepatu berdasarkan tingkat severity, tingkat occurance, dan tingkat detection melalui perhitungan RPN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis kecacatan pada produk sepatu yaitu, cacat kotor, kulit sobek, noda lem, jahitan tidak rapi, dan sol tidak lekat. Jenis kecatatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelalaian karyawan, mesin jahit sudah tua, kurang perawatan pada mesin jahit, karyawan kurang menjalankan SOP, dan karyawan kurang fokus. Berdasarkan metode FMEA didapatkan nilai RPN kecacatan tertinggi yaitu pada jenis kecacatan sol tidak lekat, kotor, dan jahitan tidak rapi di mana nilai masing-masing RPN yaitu 70, 60, dan 50. Usulan perbaikan yang diimplementasikan pada cacat sol tidak lekat yaitu penambahan SOP pada pengeleman sol sepatu dengan upper. Usulan perbaikan yang diimplementasikan pada cacat kotor yaitu penambahan SOP pada bagian pembuatan pola sepatu. Sedangkan usulan perbaikan yang diimplementasikan pada cacat jahitan tidak rapi yaitu penambahan SOP pada bagian penjahitan pola sepatu.} }