@mastersthesis{digilib65306, month = {May}, title = {KEMITRAAN STRATEGIS INDUSTRI ALUMINIUM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN BAKU ALAT PERALATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN (ALPALHANKAM)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 22206061007 Chadziqatun Najilatil Mazda}, year = {2024}, note = {PembimbingI Dr. Ir. Yandra Rahadian Perdana, S.T., M.T}, keywords = {aluminum; partnership; PEST; SSM}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65306/}, abstract = {Kemitraan strategis adalah kerjasama (partnerships) antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang signifikan secara strategis yang saling menguntungkan. Ekosistem industri aluminium dalam memenuhi kebutuhan bahan baku Alpalhankam digambarkan dalam hubungan yang melibatkan stakeholder triple helix terdiri atas pemerintah, industri dan Perguruan Tinggi. Aluminium merupakan jenis logam yang dibutuhkan sebagai bahan baku Alpalhankam. Kebutuhan aluminium Indonesia mencapai 1 juta ton per tahun, sedangkan kapasitas produksi smelter pengolahan aluminium adalah 250 ribu ton per tahun. Hal tersebut mengakibatkan defisit sebesar 750 ribu ton per tahun. rendahnya supply aluminium dari dalam negeri pada first PL, memberi efek domino pada second PL dan third PL. Ketersediaan aluminium yang sedikit mengakibatkan impor aluminium dari luar negeri dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku Alpalhankam. Kondisi tersebut mendorong sebuah penelitian untuk membahas kemitraan strategis industri Aluminium dalam memenuhi kebutuhan bahan baku Alpalhankam. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan metode miles dan huberman dan soft system methodology (SSM). Analisa data juga dilakukan dengan pendekatan miles dan huberman dan politik, ekonomi, sosial dan teknologi (PEST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi yang mempengaruhi pembelian aluminium sebagai bahan baku Alpalhankam. Kemitraan strategis industri aluminium dalam memenuhi kebutuhan bahan baku Alpalhankam dapat dilakukan melalui kemitraan strategis dengan produsen bahan baku, kemitraan strategis dengan Perguruan Tinggi/ Akademisi, kemitraan strategis dengan pemerintah dan kemitraan strategis dengan industri swasta nasional.} }