@phdthesis{digilib65447, month = {May}, title = {KEMAMPUAN MAHASISWA KKN UIN SUNAN KALIJAGA DALAM MELAKUKAN SRAWUNG DI DUSUN BLADO GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA TAHUN 2023}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20107020006 Aulia Dina Oktavia}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Dr. Andri Rosandri., M. Hum}, keywords = {Kemampuan Srawung, Teori Komunikasi Habermas, Pendekatan Komunikas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65447/}, abstract = {Penelitian ini menelaah kemampuan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga dalam melakukan srawung di Dusun Blado Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian ini membandingkan keberhasilan srawung antara KKN angkatan 108 dan 111, serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan cara berinteraksi tersebut Penelitian ini menggunakan teori komunikatif dari Jurgen Habermas yang mana dalam teori tersebut terdapat tiga konsep yakni ruang publik, rasionalitas komunikatif dan tindakan komunikatif yang digunakan untuk menguraikan dinamika interaksi mahasiswa dengan masyarakat. Metode yang digunakan ialah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Temuan penelitian ini menunjukan pentingnya pendekatan informal dan pemahaman budaya setempat dalam membangun komunikasi yang efektif dalam mencapai keberhasilan srawung. Kemampuan srawung mahasiswa KKN dibagi menjadi dua yaitu kemampuan personal dan kemampuan kelompok. Kemampuan personal mencakup kemampuan berkomunikasi, memilih pendekatan, waktu, tempat dan membangun inisiatif. Sedangkan kemampuan kelompok mencakup kemampuan berkerja sama, koordinasi, mengambil peran dan menyelesaikan masalah. Kemampuan srawung mahasiswa Keberhasilan KKN angkatan 111 dapat dikaitkan dengan pendekatan informal mereka yang membuka ruang publik untuk berdialog dan berkomunikasi secara setara melalui media ladang, angkringan, masjid dan pedagang sayur. Sedangkan, KKN angkatan 108 dinilai gagal. Hal itu dikarenakan pendekatan yang mereka gunakan cenderung kaku sehingga berdampak pada keterbatasan ruang publik untuk berkomunikasi secara rasional dan terbuka. Mereka lebih berfokus mengunakan media warung dan pos ronda serta pendekatan dengan anak kecil.} }