%0 Thesis %9 Masters %A Shivi Mala Ghummiah, S.Ag., NIM.: 2220301104 %B FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM %D 2024 %F digilib:65610 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Pesantren Elites; Underage Marriage; Religiousness %P 145 %T DINAMIKA PANDANGAN ELIT PESANTREN LAMONGAN TERKAIT ATURAN USIA MINIMAL PERNIKAHAN DI INDONESIA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65610/ %X Pernikahan di bawah umur di kabupaten Lamongan masih tergolong tinggi. sementara itu, upaya pencegahan pernikahan di bawah umur yang dilakukan pemerintah daerah belum memberikan dampak yang masif sehingga masih perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk melakukan perbaikan. Lamongan memiliki kuantitas santri dan pondok pesantren yang banyak. Elit pesantren yang notabene dekat dengan masyarakat khususnya remaja seharusnya memiliki peran yang penting untuk turut meminimalisir problematika pernikahan di bawah umur. Penelitian ini akan menganalisis pandangan tokoh pesantren untuk menemukan dinamika di dalamnya sehingga berpotensi memudahkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan elit pesantren di Lamongan dalam rangka meningkatkan kualitas pernikahan di kabupaten Lamongan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research). Data primer dari penelitian ini adalah wawancara kepada subjek penelitian dan didukung oleh data sekunder berupa buku dan artikel yang terkait. Subjek penelitian ini adalah Elit Pesantren Al-Fattāh dan Pesantren Mathōli’ul Anwār di Lamongan. Penelitian ini akan membahas tentang pandangan elit pesantren terkait aturan usia minimal pernikahan di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dan dianalisis menggunakan teori religiusitas Glock and Stark. Data yang dikumpulkan juga akan dianalisis untuk menemukan dinamika di dalam pandangan elit pesantren terkait aturan usia pernikahan di bawah umur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan pandangan yang disampaikan oleh subjek penelitian. Elit Pesantren Al-Fattāh menunjukkan kecenderungan pada membolehkan praktik pernikahan di bawah umur dengan argumen dari aspek keagamaan. Sedangkan Elit Pesantren Mathōli’ul Anwār cenderung menyetujui dengan mutlak pasal UU no. 16 tahun 2019 perubahan atas UU no. 1 tahun 1974. Terdapat dinamika pandangan dan argumen elit pesantren dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing. Adapun elit pesantren Al-Fattāh dan Mathōli’ul Anwār menunjukkan kematangan keberagamaan sehingga memenuhi sebagian aspek religiusitas Glock and Stark yaitu Experiental, ritual, ideological dan intelectual dimension. %Z Pembimbing: Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A.