TY - THES N1 - Pembimbing: Nafisatul Mu?Awwanah, M.A. ID - digilib65756 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65756/ A1 - Chalida Zia, NIM.: 19105030076 Y1 - 2024/05/30/ N2 - Penafsiran QS. An-Nisa? [4]: 1 merupakan salah satu penyebab perempuan dianggap sebagai makhluk kelas dua (inferior status or the second sex) yang statusnya lebih rendah dibanding laki-laki. Merespons hal tersebut, muncul tokoh-tokoh feminis di kalangan masyarakat Muslim dengan membawa sebuah gerakan yang menuntut dan memperjuangkan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki berdasarkan nilai-nilai yang terdapat dalam teks-teks agama. Asma Barlas, salah seorang feminis Muslim yang turut menafsir ulang ayat ini untuk menolak makna nafs w??idah sebagai Adam dan zaujaha adalah pasangannya sehingga berimplikasi pada penafsiran bahwa perempuan (Hawa) diciptakan dari Adam. Tidak hanya berpendapat seperti halnya feminis Muslim yang lain, Barlas juga menggunakan ayat ini untuk menolak hak ayah menurut tradisi patriarki. Tujuan penelitian ini mencoba mengungkap argumentasi kesetaraan gender melalui penafsiran Barlas atas QS. An-Nisa?[4]: 1 dan mengetahui relasinya dengan dinamika pemikiran feminis Muslim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dalam penyusunannya bersifat kepustakaan (library research). Dalam hal ini, buku Barlas dan penulis-penulis lain yang mengulas pemikirannya akan dikaji sedalam-dalamnya untuk mendapatkan inti pemikirannya terkait masalah pokok penelitian. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa: pertama, penafsiran pada QS. An-Nisa? [4]: 1 menurut Barlas tidak hanya menunjukkan kedudukan yang setara secara ontologis karena manusia baik laki-laki maupun perempuan diciptakan dari substansi yang sama melalui term nafs w??idah, tetapi juga menunjukkan kesetaraan tugas yang dimiliki laki-laki dan perempuan dalam sebuah perkawinan dengan mengangkat ibu ke posisi yang lebih tinggi daripada ayah melalui term ra?m. Kedua, ditemukan relasi pemikiran dari para feminis Muslim bahwa bias gender dalam penafsiran Al-Qur?an disebabkan oleh problem metodologis sehingga tokoh-tokoh tersebut memproduksi tafsir feminis sebagai upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dengan menawarkan metode hermeneutika feminisme sebagai metode alternatif, yaitu berupa a) kontekstualisasi historis; b) analisis intratekstualitas; dan c) paradigma tauhid. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Asma Barlas; QS. An-Nisa? [4]: 1; Nafs W??idah; Feminis Muslim M1 - skripsi TI - STUDI INTERPRETASI ASMA BARLAS ATAS QS AN-NISA? [4]: 1 DAN RELASINYA DENGAN DINAMIKA PEMIKIRAN FEMINIS MUSLIM AV - restricted EP - 109 ER -