@mastersthesis{digilib65805, month = {August}, title = {GERAKAN ?AISYIYAH DI YOGYAKARTA 1917-1949 M}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21201021008 Devi Liasari}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Syamsul Arifin, S.Ag., M.Ag}, keywords = {Gerakan; Perubahan Sosial; ?Aisyiyah; Organisasi Perempuan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65805/}, abstract = {Penelitian ini mengkaji tentang gerakan ?Aisyiyah di Yogyakarta tahun 1917-1949, yang mana pada masa tersebut Indonesia mengalami tiga kali pergantian situasi politik, masa kolonial Belanda, masa penjajahan Jepang, dan masa revolusi fisik pasca kemerdekaan. ?Aisyiyah dibentuk oleh Muhammadiyah pada 1917 di Kauman Yogyakarta, sebagai organisasi perempuan Islam pertama dan tertua yang masih eksis hingga saat ini dengan karakter sosial religiusnya yang kuat. Peneliti berupaya mengungkapkan perjuangan ?Aisyiyah dalam menghadapi berbagai pergantian situasi politik hingga mampu bertahan sampai saat ini, karena bukan hal yang mudah bagi organisasi-organisasi perempuan untuk menghadapi situasi politik yang tidak stabil, dan tidak sedikit organisasi-organisasi perempuan yang hilang selama dan pasca periode tersebut. Fokus pembahasan dalam kajian ini yang pertama tentang gambaran kondisi masyarakat Yogyakarta, khususnya di Kauman, yang meliputi masyarakatnya, ekonominya, pendidikannya, dan kehidupan kaum perempuannya. Kedua tentang latar belakang didirikannya ?Aisyiyah dan perjuangannya. Ketiga tentang dinamika gerakan ?Aisyiyah sejak awal berdirinya pada masa kolonial Belanda, beralih menuju masa kependudukan Jepang, hingga berakhirnya masa revolusi fisik. Teori yang digunakan adalah teori gerakan sosial yang dicetuskan oleh Sidney Tarrow, dan metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi empat tahapan penelitian, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi sosial-politik, ekonomi, dan pendidikan bagi perempuan menjadi alasan kuat terbentuknya ?Aisyiyah. Kaum perempuan berjuang melalui pendidikan untuk dapat meningkatkan derajat dalam kehidupan sosial supaya tidak dipandang sebagai pihak inferior. Cikal bakal berdirinya ?Aisyiyah bermula dari sebuah perkumpulan belajar dan pengajian perempuan di Kauman bernama Sopo Tresno. Kemudian berdasarkan hasil musyawarah pengurus Muhammadiyah dibentuklah bagian ?Aisyiyah yang fokus pada permasalahan perempuan. Terakhir, perubahan dinamika gerakan ?Aisyiyah memberikan gambaran bahwasanya kontribusi kaum perempuan dalam memperjuangkan cita-cita luhurnya dan kemerdekaan bangsa memiliki peran penting yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Melihat bahwasanya kiprah ?Aisyiyah telah merambah pada berbagai bidang, mulai sosial-keagamaan, pendidikan, hingga kesehatan.} }